JAKARTA – Aksi Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Seantero Raya AMDPSR meminta Program Aplikasi Mypertamina Di Batalkan agar bisa melahirkan kebijakan yang obtjektif khususnya di kalangan kami rakyat kecil.
Pada Aksi Damai Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda Seantero ( AMDPSR) yang di Motori oleh Ricci Ricardo bersama pemuda dan Driver Online Se-Jabotabek berjumlah 10 sampai 15 orang lebih berakhir ricuh dengan petugas kepolisian di depan Depo Pertamina Pelumpang, Kamis (7/07/2022), JI. Inspeksi Kali Sunter No Kav 45-46,Klp. Gading. Kota Jakarta Utara.
Aksi Demo AMDPSR menolak terkait PT Pertamina Patra Niaga yang akan melakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem berbasis aplikasi MyPertamina yang pelaksanaannya mulai 1 Juli 2022 melalui PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya.
“Namun Pertamina di duga kuat tidak memiliki basis datanya secara konkret berdasarkan fakta aktual”

Hasil diskusi kajian serta riset bersama kawan – kawan dan bersama beberapa Driver Online (OJOL) Roda Empat Khususnya yang tergabung dalam Alansi Mahasiswa Dan Pemuda Seantero Raya (AMDPSR) Meminta agar program MyPertamina di batalkan atau minimal lakukan penundaan , agar bisa melahirkan kebijakan yang obtjektif khususnya di kalangan kami rakyat kecil.
“Indonesia sudah barang tentu ada kemunduran dalam berfikir di tubuh Pertamina , karena diduga kuat hasil kajian secara sostologis belum tuntas dilakukan”
Dalam rencana program di terapkannya aplikasi MyPertamina dikhawatirkan akan berpontensi polemik di seluruh rakyat kecil Indonesia , di sebabkan baru ingin terlebih dulu membangun basis data pembeli atau pengguna Pertalite dan Solar demi memilahnya. Namun di sisi lain masyarakat kecil khususnya para driver online mereka merasakan dampak kontradiksi dalam kebijakan yang di rasa tidak berpihak terhadap rakyat kecil Indonesia.
Berdasarkan Peraturan presiden (PERPRES) No.191 Tahun 2014 Pasal 17 serta Pasal 19 disinyalir satu sisi, kebijakan itu sangat bagus agar Pertalite tepat sasaran. Tapi di sisi lain pemerintah harus memahami tidak semua orang peka (paham) teknologi. Yang kasihan ini orang-orang yang belum peka teknologi.
Kami kawan – kawan Mahasiswa dan pemuda serta Driver Online bersepakat dan juga menilai akan kebijakan ini sangat tidak menjalankan amanah konstitusi di negeri tercinta Indonesia, yaitu aturan Pertamina yang melarang pelanggan menggunakan handphone saat membeli BBM dan juga sangat disesalkan menarik subsidi bagi kendaraan Roda empat (Mobil) yang berkapasitas mesin 2.0 (CC), sebab mendeskripsikan menjadi kendaraan mewah.