Kabid Humas Polda Metro Jaya Pimpin Apel Pagi di Polsek Kebon Jeruk, dengan memberikan 7 poin penting instruksi presiden.
JAKARTA – Kepala Bidang Humas (Kabidhumas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, S.I.K, M.Si, memipin Apel Pagi di Polsek Kebon Jeruk Jakarta Barat, Rabu (9/11/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai perintah Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.Si. kepada Pejabat Utama Polda Metro Jaya agar secara serentak memimpin apel di Polsek Jajaran Polda Metro Jaya. Tujuannya adalah agar setiap personel Polri benar-benar mengatahui dan melaksanaan sesuai arahan Bapak Presiden RI pada tanggal 14 Oktober 2022 yang lalu di Istana Negara, saat memberikan arahan dan penekanannya kepada Bapak Kapolri dan PJU Mabes Polri, para Kapolda, serta para Kapolres se-Indonesia.
Kehadiran Kabidhumas selain memberikan arahan bisa bernostagi dengan personel Polsek Kebon Jeruk mengenang dimana Kombes Zulpan pernah menjabat sebagai Kapolsek Kebon Jeruk pada tahun 2004 s/d tahun 2005.

Pada apel pagi di Polsek Kebon Jeruk, Rabu (9/11/2022), yang berjalan dalam suasana khidmat, Kombes Zulpan mengatakan kondisi saat ini bila kita bandingkan dengan masa pandemi Covid-19 yang sedang mencapai puncaknya, tentunya sangatlah berbeda dimana pada kondisi tersebut Polri sangat dipercaya oleh masyarakat bahkan menduduki peringkat teratas setelah Lembaga Kepresidenan dan TNI, karena kinerja kita dalam meredakan pandemi Covid-19 sehingga menunjang laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,44%.
Namun bila kita lihat kondisi saat ini, pasca kasus duren tiga, kasus kekerasan, Polisi hedon, salah mengambil langkah dan bahasa yang justru memperkeruh suasana, serta lain sebagainya, telah membuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri turun secara drastis.
Atas berbagai macam kasus yang menerpa Polri tersebut, Bapak Presiden pada tanggal 14 Oktober 2022 yang lalu di Istana Negara, telah memberikan arahan dan penekanannya kepada Bapak Kapolri dan PJU Mabes Polri, para Kapolda, serta para Kapolres se-Indonesia. Hal tersebut dilakukan sebagai rasa kecintaan Bapak Presiden terhadap Polri yang menginginkan agar Polri segera bangkit kembali, membenahi segala permasalahan yang ada dan memperoleh kepercayaannya kembali dari seluruh rakyat Indonesia.

Adapun 7 poin penekanan dari Bapak Presiden yang perlu kita pedomani yakni:
1. Masalah gaya hidup;
2. Keluhan pelayanan masyarakat;
3. Solidaritas TNI-Polri harus dijaga;
4. Kesamaan visi dan misi;
5. Penegakan hukum secara terukur dan objektif;
6. Komunikasi publik yang baik; serta
7. Libatkan kerjasama dengan elemen masyarakat.
Berkaitan dengan point keluhan pelayanan masyarakat, berdasarkan hasil survey Populi Center terkait penilaian perilaku Anggota Polri, tercatat tingkat kepercayaan masyarakat kepada Polri menurun hingga mencapai point 54,4%. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari berbagai aspek, antara lain pungli sebanyak 29,7%, sewenang-wenang sebanyak 22,5%, cari-cari kesalahan sebanyak 19,2%, hidup mewah sebanyak 12,7% dan lainnya sebanyak 8,3%.
Tentunya hal ini menjadi perhatian serius bagi kita semua dalam penjabaran tugas dan tanggung jawab kita sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat, dimana saat ini kita telah menjadi sorotan utama bagi publik. Untuk itu, segala tingkah laku, tutur kata, dan tindakan pribadi kita, akan selalu menjadi etalase penilaian masyarakat terhadap korps bhayangkara, sehingga kita harus pandai menangkap sentiment public karena masyarakat dunia saat ini sudah terhubung satu sama lain. Mari rubah persepsi dan memenangkan hati serta pikiran masyarakat.
Menjadi Polisi di era disrupsi informasi ini merupakan suatu tantangan tersendiri, saat ini kebutuhan masyarakat menuntut kita untuk lebih siap dan sigap dalam melayani masyarakat. Media social sudah menjadi salah satu Agen Intelijen Open Source yang mengamati kegiatan Aparatur Negara dan menjadi tempat public melaporkan serta melampiaskan ketidakpuasannya terhadap Polri.