Mahasiswa Institut Bisnis Dan Informatika Kosgoro 1957 Serukan Pemilu Damai, bahwa pemilu merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia, karena momen ini adalah momen 5 tahun sekali dimana masyarakat diberikan kesempatan memilih pemimpinnya baik di tingkat daerah maupun nasional.
JAKARTA,INJ.COM – Aksi Mahasiswa Institut Bisnis Dan Informatika Kosgoro 1957 dan Mahasiswa UNKRIS Gelar aksi serukan Pemilu Damai dengan membagikan selebaran kerta betuliskan ” Ayo Pemilu Damai, “Pemilihan Boleh Beda Asal Tidak Merusak Persaudaraan” Siapapun Yang Terpilih Kita Tetap Indonesia”, di lampu merah bawah fly over pasar rebo Jakarta Timur, Selasa (16/1/2023)
Pemilu 2024 pesta demokrasi lima tahun sekali telah di mulai, Debat capres cawapres dari tiga pasangan calon presiden beberapa belakangan ini marak di medsos , dengan saling mencoba menampilkan kelebihan pasangan calon yang di usungnya masing – masing. Kerap kali ada juga pendukung ataupun relawan pasangan calon presiden saling menggunjing dan memaparkan kata – kata kurang pantas serta memposting informasi yang tidak jelas atau Hoaxs yang dapat menimbulkan keresahan di masyarakat maupun di media sosial.
Dengan adanya informasi dan publikasi yang simpang siur di beberapa media sosial Ini yang membuat mahasiswa – Mahasiswa Institut Bisnis Dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957 dan Universitas Indraprasta PGRI yang tergabung dalam BEM Nusantara DKI Jakarta turun kejalan dengan menggelar aksi damai untuk menyuarakan dan mengajak masyarakat untuk berkampanye damai dengan selembaran kertas yang diberikan kepada pengguna jalan di perempatan lampu merah bawah flyover pasar rebo Jakarta Timur.
Pada kesempatan tersebut, BEM-NUSANTARA menyerukan kepada masyarakat agar kritis terhadap berbagai aksi atau manuver menjelang pemilu 2024.
Pier Lailossa, Korda BEM-NUS DKI Jakarta menjelaskan bahwa aksi tersebut merupakan gerakan yang diinisiasikan oleh BEM-NUS agar memberikan edukasi bagi masyarakat dalam meresponi berbagai dinamika politik akhir-akhir ini terutama pesta demokrasi pemilu 2024.
Dia jelaskan juga, bahwa pemilu merupakan pesta demokrasi rakyat Indonesia, karena momen ini adalah momen 5 tahun sekali dimana masyarakat diberikan kesempatan memilih pemimpinnya baik di tingkat daerah maupun nasional dalam ranah eksekutif maupun legislatif. Oleh sebabnya, pelaksanaan pemilu harus dipastikan berjalan sehat, bersih, damai, jujur dan adil.
“Dan agar supaya hal ideal ini dapat terwujud, kami BEM Nusantara berinisiatif untuk mengedukasi masyarakat lewat aksi simbolik dan pembagian selebaran pemilu damai agar masyarakat, mahasiswa terutama kaum muda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik lagi dalam meresponi berbagai dinamika politik yang semakin memanas,” imbuhnya.
Lailossa menyampaikan bahwa masyarakat jangan sampai terprovokasi dengan isu-isu yang belum pasti kevalidannya.
Menurutnya, banyak informasi yang sebenarnya belum valid kebenaran maupun kesalahannya akan tetapi dijadikan sebagai bahan konsumsi publik yang merambat pada justifikasi sepihak akan suatu hal. Misalnya kecurangan pemilu, hoaks, dan lain sebagainya.