Open House Bahlil Lahadalia Di Hadiri Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas ,Turut hadir juga tokoh lain seperti politikus Maruarar Sirait yang datang pada pukul 11.55 WIB, serta mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.
Jakarta, Indonesia jurnalis – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menggelar open house Lebaran di rumah dinasnya di Jakarta. Menurut Bahlil, ini adalah kali pertama dia menggelar open house selama menjabat menteri di Kabinet Indonesia Maju. Alasannya adalah karena Presiden Joko Widodo juga melakukan kegiatan yang sama.
“Kami belum pernah menggelar open house selama lebih dari 4 tahun menjadi anggota kabinet, dan ini sudah lima kali Lebaran. Jadi, kami menggelar open house sekarang, mengikuti jejak bos kami. Jika Pak Jokowi menggelar open house, kita juga menggelar open house. Jika Pak Jokowi tidak menggelar open house, kita juga tidak,” ungkap Bahlil di rumah dinasnya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada Rabu (10/4/2024).
“Pada hari Lebaran ini, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI), Tony Wenas, menghadiri undangan Bahlil. Turut hadir juga tokoh lain seperti politikus Maruarar Sirait yang datang pada pukul 11.55 WIB, serta mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, tiba pada pukul 12.15 WIB.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, juga sempat hadir sebelum kemudian undur diri.
Sebelumnya, Bahlil bersama dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Agama Yaqut, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, melaksanakan salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunaidi Sadikin, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahtjanto, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Pada waktu wawancara wartawan menanyakan terkait Freeport, Bahlil sebut freeport di Papua akan di bangun semelter di papua, yang selama ini semelternya ada di luar papua Barat tambang nya di papua, Bahlil ingin pembangunan pemerataan pertumbuhan ekonomi di papua.
” Freeport di Papua akan di bangun semelter di papua, yang selama ini semelter nya kan di luar papua Barat, tambang nya di papua , kita ingin pembangunan pemerataan pertumbuhan ekonomi di papua. Jadi sekarang kita minta penambahan divestasi saham 10 % , sekarang ini kan 51 %.” Kata Bahlil
“Jadi kalau nanti habis masa kontrak nya kita mau tambah 10 % jadi total semua 61 % , jadi freeport bukan lagi milik orang lain tapi sudah milik republik Indonesia.” Jelas Bahlil.**
