Pembukaan Munas HIPMI, Ketua DPD RI Ingatkan Untuk Akhiri Praktek Over Eksploitasi Bangsa

Pembukaan Munas HIPMI, Ketua DPD RI Ingatkan Untuk Akhiri Praktek Over Eksploitasi Bangsa
Pembukaan Munas HIPMI, Ketua DPD RI Ingatkan Untuk Akhiri Praktek Over Eksploitasi Bangsa
Pembukaan Munas HIPMI, Ketua DPD RI Ingatkan Untuk Akhiri Praktek Over Eksploitasi Bangsa oleh Kapitalisme Global yang telah menjadi satu badan dengan Oligarki Ekonomi di negeri ini.
JAKARTA – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menghadiri pembukaan Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Hotel Alila, Solo, Senin (21/11/2022).

 

LaNyalla meminta para kader HIPMI sebagai kalangan terdidik untuk menawarkan gagasan atas hal-hal yang tidak tepat untuk bangsa ini. Terutama dalam mengakhiri praktek over eksploitasi oleh Kapitalisme Global yang telah menjadi satu badan dengan Oligarki Ekonomi di negeri ini.

 

“Kemiskinan di suatu negara, bukan karena negara itu adalah negara berkembang, tetapi karena negara tersebut terlalu dieksploitasi oleh Oligarki rakus yang bersinergi dengan Kapitalisme Global,” ujarnya.

 

Namun menurutnya, untuk menawarkan gagasan yang tepat wajib memahami taksonomi persoalan secara mendalam untuk tujuan kemaslahatan bangsa Indonesia.

 

“Makanya saya berharap, HIPMI, yang dihuni kader-kader pengusaha Bumiputera untuk membaca kembali pikiran-pikiran para pendiri bangsa kita,” kata Mantan Ketua HIPMI Jatim itu.

Pembukaan Munas HIPMI, Ketua DPD RI Ingatkan Untuk Akhiri Praktek Over Eksploitasi Bangsa
Pembukaan Munas HIPMI, Ketua DPD RI Ingatkan Untuk Akhiri Praktek Over Eksploitasi Bangsa

Para pendiri bangsa telah tepat menyusun Sistem Ekonomi Pancasila, dimana negara  berkuasa penuh atas bumi air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya. Termasuk menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi hajat hidup orang banyak. Konsep tersebut tertuang dalam Pasal 33 naskah Asli Undang-Undang Dasar 1945 beserta Penjelasannya.

 

“Setelah Amandemen Konstitusi pada tahun 1999 hingga 2002 silam sistem ekonomi berubah menjadi liberal kapitalistik,” ungkap dia.

Team Redaksi
Author: Team Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

" Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini "