Pesta Demokrasi 2024 : Kemanakah Arah Suara Ono Niha?

Pesta Demokrasi 2024 : Kemanakah Arah Suara Ono Niha?
Pesta Demokrasi 2024 : Kemanakah Arah Suara Ono Niha?
Pesta Demokrasi 2024 : Kemanakah Arah Suara Ono Niha?Masyarakat Nias harus dan mutlak proaktif, responsif dan produktif memilih calon-calon legislatif yang memiliki track record yang terbukti dan teruji.

INDONESIAJURNALIS.COM, JAKARTA – Pesta Demokrasi 2024 : Kemanakah Arah Suara Ono Niha? Berdasarkan Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 67/PUU-XIX/2021, desain pemilihan umum (pemilu) serentak secara nasional yang dipilih oleh pembentuk undang-undang pada 2024 mendatang adalah pemilu serentak dalam dua tahap.

Tahap pertama yaitu pemilu serentak untuk memilih Anggota DPR, DPD, Presiden/Wakil Presiden, dan Anggota DPRD. Tahap kedua, pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak secara nasional.

Adanya sinkronisasi waktu penyelenggaraan, baik pemungutan suara maupun pelantikan pasangan calon terpilih diharapkan tercipta efektivitas dan efisiensi kebijakan pembangunan antara daerah dan pusat.

Masyarakat Kepulauan Nias (Ono Niha) dalam menyambut pesta demokrasi terbesar di dunia ini harus terpanggil, tergugah dan bertanggung jawab mengarahkan hak pilihnya untuk memilih calon legislatif baik tingkat kabupaten/kota, provinsi dan pusat yang layak dan pantas sesuai rekam jejak, kapasitas, dedikasi, loyalitas, integritas, serta pengabdian pelayanan kepada masyarakat.

Pesta Demokrasi 2024 : Kemanakah Arah Suara Ono Niha?
Dari kiri Ketua LKMI Berkat S.Hulu, Putri Indonesia Sumatera Utara 2023, Nabitha Napitupulu, dan Ketua Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU) Sukma Wijaya Hasibuan.

Masyarakat Nias harus dan mutlak proaktif, responsif dan produktif memilih calon-calon legislatif yang memiliki track record yang terbukti dan teruji membela, menyuarakan dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.

Jejak rekam yang baik, integritas, kapasitas dan kapabilitas para calon legislatif menjadi sangat penting, krusial dan strategis dalam menggunakan hak pilih. Bila salah memilih maka yang sangat dirugikan adalah masyarakat.

Kepulauan Nias yang terdiri dari lima kabupaten kota menjadi penyumbang kantong kemiskinan dan stunting ekstrim.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Nias Barat merupakan kabupaten/kota di Sumatera Utara dengan tingkat kemiskinan tertinggi, yakni mencapai 26,42% dari total penduduk. Diikuti Kabupaten Nias Utara dengan angka kemiskinan 25,66%. Artinya, 1 dari 4 penduduk di kedua kabupaten di tersebut hidup di bawah garis kemiskinan.

Kemudian sebanyak 16,92% penduduk di Kabupaten Nias Selatan di bawah garis kemiskinan. Sementara persentase penduduk miskin di Kabupaten Nias sebesar 16,82%. Untuk itu, masyarakat Kepulauan Nias terpanggil, bertanggung jawab secara moral, tergugah batin dan jiwanya untuk merdeka dari kemiskinan dan stunting termasuk ketertinggalan tersebut.

Dalam menyikapi perkembangan Politik di Kabupaten Nias LKMI Liga Mahasiswa Nias Indonesia yang di ketuai Berkat S.Hulu  BEM STIH Prof. Gayus Lumbuun Founder LMNI gelar Diskusi Publik dengan Tema “Pesta Demokrasi 2024, Kemanakah Arah Suara Ono Niha? ”

Hadir Ketua Komunitas Mahasiswa Sumatera Utara (KMSU) , Sukma Wijaya Hasibuan dan Putri Indonesia Sumatera Utara 2023 Nabitha Napitupulu, di diskusi Kopi dan Ruang Berbagi Kawi, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2023).

Team Redaksi
Author: Team Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

" Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini "