JAKARTA – Profil Sejarah Ratu Elizabeth II Pada masa Kekuasaannya Tahun 1952 Sampai Dengan Tahun 2022 .
Setelah naik takhta pada tanggal 6 Februari 1952, Ratu Elizabeth menjadi Ketua Persemakmuran sekaligus ratu dari tujuh Alam Persemakmuran (Commonwealth Realms) merdeka, yaitu: Britania Raya, Kanada, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, Pakistan dan Sri Lanka. Sejak tahun 1956 hingga 1992, jumlah Alam Persemakmuran nya bervariasi dan beberapa wilayah merdeka bertransformasi menjadi negara republik.
Saat ini, selain empat negara pertama yang disebut di atas, Elizabeth juga merupakan Ratu dari Jamaika, Bahama, Grenada, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Belize, Antigua dan Barbuda, serta Saint Kitts dan Nevis.
Masa pemerintahannya selama 70 tahun merupakan masa pemerintahan terlama dalam sejarah Monarki Britania Raya serta pemimpin monarki kedua di dunia dengan masa kekuasaan terlama, melampaui masa pemerintahan nenek buyutnya, Ratu Victoria, yang memerintah selama 63 tahun.Dia merupan pemimpin monarki Britania Raya paling berpengaruh dalam 150 Tahun terakhir.
Elizabeth lahir di London dan menempuh pendidikan secara privat. Ayahnya naik takhta menjadi George VI pada tahun 1936 setelah pamannya, Edward VIII, melepaskan takhtanya, dan secara tidak terduga Elizabeth menjadi penerus takhta berikutnya. Elizabeth mulai menjalankan tugas sosialnya selama terjadinya Perang Dunia II dengan bertugas di palang merah.
Pada tahun 1947, ia menikah dengan Pangeran Philip, Adipati Edinburgh, dan kemudian dikaruniai empat orang anak, yaitu Charles, Anne, Andrew, dan Edward. Upacara penobatannya dilaksanakan pada tahun 1953 dan merupakan upacara penobatan pertama yang disiarkan melalui televisi.
Ratu Elizabeth sudah melakukan berbagai pertemuan dan kunjungan kenegaraan bersejarah, termasuk kunjungan kenegaraan ke Republik Irlandia dan kunjungan timbal balik dari dan ke Paus Katolik Roma.
Ratu Elizabeth juga telah menjadi saksi hidup atas berbagai perubahan besar yang terjadi dalam konstitusi Alam Persemakmurannya, seperti devolusi di Britania Raya, dan pemisahan konstitusi Kanada.
Sedangkan secara personal, Ratu juga telah menyaksikan berbagai peristiwa penting yang terjadi dalam monarkinya, termasuk kelahiran dan pernikahan anak serta cucunya, upacara penobatan Pangeran Wales, dan perayaan Yubileum perak, emas, dan berlian Ratu pada tahun 1977, 2002, dan 2012.
Berbagai peristiwa bersejarah juga terjadi selama masa pemerintahan Ratu Elizabeth baik di Britania Raya dan Alam Persemakmurannya bahkan seluruh dunia, diantaranya peristiwa Perang Dingin, Pembubaran Uni Soviet, the Troubles di Irlandia Utara, Perang Falkland, dimulainya era teknologi dan internet, Perang Afganistan, Peristiwa 11 September, dan era modern.
Di masa kekuasaannya pula sudah terdapat 15 kali pergantian Perdana Menteri Britania Raya, 14 kali pergantian Presiden Amerika Serikat, serta 11 kali pergantian Pemimpin Uni Soviet dan Presiden Rusia.
Ada juga saat-saat duka yang dilaluinya, termasuk kematian ayahandanya pada usia 56 tahun, pembunuhan paman Pangeran Philip, kehancuran rumah tangga putra-putrinya pada tahun 1992, kematian menantunya, Diana, Putri Wales pada tahun 1997, serta kematian ibu dan adiknya pada tahun 2002.
Ratu Elizabeth dan keluarga kerajaannya sering kali menerima berbagai kritikan dan kecaman dari media massa dan tokoh-tokoh pro-republik, namun popularitas pribadi dan dukungan yang mengalir untuk kerajaan tetap tinggi.
Istana Buckingham terlebih dulu memberikan pernyataan tentang kesehatannya Kamis pagi. Dokter mengatakan khawatir akan kesehatan Ratu.
“Menyusul evaluasi lebih lanjut pagi ini, para dokter Ratu mengkhawatirkan kesehatan Yang Mulia dan telah merekomendasikan dia tetap di bawah pengawasan medis,” kata pengumuman itu.
Ia sendiri kala itu diketahui berada di Kastil Balmoral, Skotlandia. Namun tak ada detil lagi soal penyakit pemimpin 15 kerajaan itu.(Sumber Wikipedia )
Pada Kamis 8 September 2022 Ratu Elizabeth II Meninggal di Usia 96 Tahun tutup usia pukul 12:32 siang waktu setempat.