Yogyakarta – Relokasi PKL Malioboro, Paguyuban Pendorong Gerobak Terima Bantuan Sembako dari Polda DIY kepada para pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, dan seniman jalanan.
Relokasi PKL Malioboro berdampak kepada para pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, dan seniman jalanan, menyikapi hal ini Polda DIY memberikan bantuan kepada yang Terdampak Relokasi PKL mereka yang tergabung di dalam wadah PPGM (Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro)
Kebijakan dari Pemda DIY (Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta) yang dilaksanakan oleh Pemkot (Pemerintah Kota) Yogyakarta untuk merevitalisasi kawasan Malioboro dengan melakukan Relokasi PKL Malioboro terhadap pelaku aktivitas ekonomi di sepanjang jalur pedestrian (pejalan kaki) Malioboro, ternyata tidak hanya berdampak kepada para pedagang kaki lima (PKL), pedagang asongan, dan seniman jalanan saja.
Tetapi juga berimbas kepada kelompok pekerja yang selama ini tidak terlihat namun memiliki peran yang nyata di dalam menopang aktivitas perekonomian khususnya bagi PKL di sepanjang Jalan Malioboro, yaitu para pekerja pendorong gerobak dagangan milik PKL yang saat ini terdampak Relokasi PKL Malioboro
Relokasi PKL Malioboro, menyikapi hal ini Ipda Asmaun Khusna, S.H. selaku PS. Panit I Subdit II Ditintelkam Polda (Kepolisian Daerah) DI Yogyakarta memberikan bantuan kepada PPGM (Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro) berupa paket sembako (sembilan bahan pokok).
Ipda Asmaun Khusna, S.H. selaku PS. Panit I Subdit II Ditintelkam Polda (Kepolisian Daerah) DIY menuturkan, menyikapi hal ini Polda DIY memberikan bantuan kepada yang Terdampak Relokasi PKL mereka yang tergabung di dalam wadah PPGM (Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro) berupa paket sembako (sembilan bahan pokok) untuk meringankan beban para pendorong gerobak yang kehilangan mata pencariannya akibat kebijakan relokasi PKL di Malioboro.
“Mewakili teman-teman PPGM saya mengucapkan terima kasih sekali atas perhatiannya kepada kami. Kami tidak menyangka akan mendapatkan bantuan seperti ini. Tentu saja ini sangat membantu perekonomian kami semua,” kata Kuat Suparjono selaku Ketua PPGM, Kamis (14/4/2022).
Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Kuat Suparjono selaku Ketua PPGM di Sekretariat PPGM Tegal Sari Kuncen WB 1/301 RT38 RW08, Pakuncen, Wirobrajan, Yogyakarta.
Ipda Asmaun menyampaikan, untuk memudahkan pendistribusian, paket sembako dibagikan secara simbolis kepada masing-masing ketua yang berada di 4 titik yang tersebar di wilayah Yogyakarta, yakni di Jalan Beo Dusun Cokrobedog RT.06 RW.12, Sidoarum, Godean, Sleman, Yogyakarta; lalu di Sonopakis Lor RT.07, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta; dan di Kembaran Nomor 10 RT.04, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
“Sebelum pendistribusian paket sembako, terlebih dahulu dilaksanakan pendataan terhadap para anggota PPGM yang masih aktif guna mendapatkan bantuan dari Polda DIY,” ujarnya.
Ipda Asmaun mengharapkan, dengan adanya bantuan tersebut anggota PPGM bisa turut serta menjaga situasi kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) agar tetap kondusif di kawasan Malioboro pada khususnya dan di Yogyakarta pada umumnya.”Dan, selanjutnya bisa ikut menyukseskan program-program pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemda agar aktivitas ekonomi bisa menggeliat dan berjalan kembali dengan normal,” ungkapnya.
Sementara itu, Kuat Suparjono mengucapkan terima kasih dan mengaku senang atas bantuan yang diberikan oleh Polda DIY.Kuat meyakini pemberian bantuan ini merupakan salah satu wujud perhatian dari jajaran Polda DIY kepada para anggota PPGM yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi.
“Terlebih sudah dua bulan kami terkatung-katung terdampak aturan relokasi PKL Malioboro. Padahal rata-rata kami sudah menjalani profesi ini sebagai satu-satunya mata pencarian selama 25 sampai dengan 30 tahun dengan upah harian Rp10.000 untuk mendorong satu gerobak PP (pulang-pergi),” ucapnya.