Bertahan di Tengah Resesi, Pengusaha Konveksi Ini Raup Omzet Rp1,3 Miliar per Bulan Lewat Strategi Digital

IMG 20250430 155827
H. Pramatirta Laksana, Pemilik PT ADV Nusantara tetap optimis, Rabu (30/4/2025) di gudang kompeksi Srengseng sawah Jagakarsa Jakarta Selatan 
Bertahan di Tengah Resesi, Pengusaha Konveksi H. Pramatirta Laksana berhasil meraup Omzet Rp1,3 Miliar lebih per bulan lewat Strategi Platform Digital

Jakarta, Indonesia jurnalis – Di tengah tekanan daya beli masyarakat yang menurun, maraknya produk impor, dan badai pemutusan hubungan kerja (PHK), H. Pramatirta Laksana tetap optimis membesarkan usaha konveksi miliknya. Pemilik PT ADV Nusantara ini membagikan strategi pemasaran yang efektif, termasuk pemanfaatan marketplace dan platform digital serta tiktokers anak Citayam Genk sebagai solusi bertahan di masa sulit.

Berawal dari nol, kini usaha konveksi yang berlokasi di Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan, berhasil mencatat omzet hingga Rp1,3 miliar per bulan dan memperkerjakan lebih dari 200 pegawai. Pencapaian ini diungkapkan dalam sebuah acara yang digelar pada Rabu (30/4/2025), yang turut dihadiri Camat Jagakarsa Santoso, Kapolsek Jagakarsa, Babinsa, serta sejumlah pelaku usaha konveksi lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, H. Pramatirta membagikan kiat bertahan di tengah resesi. Menurutnya, pelaku usaha harus menyesuaikan strategi penjualan dengan kondisi ekonomi masyarakat.

“Daya beli masyarakat yang rendah artinya, yang tadinya makan di restoran, sekarang cukup makan di rumah dengan telur ceplok. Artinya strategi pemasarannya jangan ambil untung besar. Kalau dulu ambil untung Rp20 ribu, sekarang cukup Rp2 ribu per potong, itu pun sudah menguntungkan,” ungkapnya.

Lebih lengkapnya di YouTube Indonesia jurnalis

Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan pasar secara online. “Jangan andalkan jualan offline saja. Di marketplace, pasarnya lebih luas. Usaha saya di platform digital terus mengalami peningkatan. Awalnya hanya 10 potong per hari, lalu naik jadi 15, dan terus naik setiap bulan. Kuncinya adalah sabar, fokus, dan semangat,” jelasnya.

Baca Juga  Ditsiber Polda Metro Jaya Tangkap Pelaku Penipuan Lewat WhatsApp

Pramatirta menambahkan bahwa pelaku usaha harus menyesuaikan harga dengan kemampuan pasar. “Contohnya, jualan kue yang tadinya Rp15 ribu, coba dijual Rp5 ribu. Ini bukan soal banting harga, tapi menyesuaikan dengan keadaan pasar,” tambahnya.

Team Redaksi
Author: Team Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

" Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini "