Jadi hal tersebut saya anggap tidak ada masalah dan itu merupakan ajang promosi gratisan untuk Partai Berkarya untuk pemilihan yang akan datang.
Dalam Munaslub ini tidak ada pergantian pengurus karena ini hanya merevisi AD/ART yang berhubungan dengan Mahkamah Partai. Mulai sejak awal kita Munaslub bulan juli 2020, kemudian rupanya dari pihak kader kita juga mereka tidak setuju masalah Munaslub itu. Kemudian mereka mengajukan gugatan ke Kemenkumham. Dalam pertengahan proses ada juga sebagian dari kawan kita malah memecat sekjen, memecat ketua umum.
Namanya ketua umum itu dipilih oleh munas yang bisa memecat hanya Munas saja. Masalah tersebut saya anggap propaganda yang menjadi promosi gratis untuk kedepan. Jangankan Munas Partai, misalnya Munas KNPI juga hal tersebut biasa terjadi. Saya yakin Partai ini Berkarya untuk bangsa.
Menurut saya berbeda pandangan itu hal yang biasa, kita satukan kembali visi dan misi untuk berkarya untuk kepentingan bangsa dan negara. Target jangka pendek menjadi peserta pemilu. Nanti 1 Agustus pendaftaran, kemudian nanti desember diumumkan siapa peserta pemilu yang akan datang. Saya optimis menjadi peserta pemilu diantara puluhan partai lainnya,” tutupnya.