“Saya meminta agar hal ini menjadi perhatian, terutama wilayah-wilayah yang memiliki kawasan hutan yang luas,” tutur LaNyalla.
Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengaku khawatir Karhutla tahun 2023 ini separah tahun 2019. Pasalnya, terdapat potensi terjadinya penurunan curah hujan setelah 3 tahun terakhir 2020, 2021, 2022.
Berdasarkan catatan BNPB, karhutla 2019 membakar 857 ribu hektare lahan. Karhutla tahun tersebut merupakan yang terparah dari tiga tahun sebelumnya.
BMKG juga mengungkapkan Riau dan Sumatera merupakan provinsi dengan waspada potensi karhutla pada Februari mendatang.(*)
*BIRO PERS, MEDIA, DAN INFORMASI LANYALLA*
www.lanyallacenter.id