Terkait produktivitas, “Selama covid-19 kita tetap produksi, tetapi setelah covid-19 melandai, produksi kami menurun karena mereka stop overstock (baca: kelebihan stok barang persediaan) dan kemungkinan akan naik kembali di tahun depan,” ungkapnya.
“Harapan kedepannya, produk kami yang lebih bagus, satu hal itu kami agar customer kita pintar pintar menangkap sinyal karena sekarang Indonesia lagi Resesi terutama Jawa Tengah, dan begitu juga di Cina dan Amerika ada problem dan banyak pabrik-pabrik yang lari keluar China dimana sebelumnya mereka lari ke Thailand tetapi sekarang mereka lebih suka lari ke Indonesia karena dua hal, karena mereka sangat dekat dengan Indonesia, serta termasuk biaya standar scanner dari China ke Indonesia yang lebih murah,” harapnya.

“Target kita untuk bisa bersaing yaitu komplit dengan tenaga Asing maka harus bisa menggunakan teknologi karena dengan evokasi, satu hal dari evokasi karena dengan satu orang sama, kita bisa double PJK atau setengah orang yang kita bisa dapat Setengah PPH yang lebih rendah, kemusian untuk produk mesin ini di fabrikasi di Shanghai.” tutupnya.**
(Red/NK)