” Dulu kita dikampung belajar berdagang, kalau sekarang sudah tidak seperti itu. Mereka datang dari kampung bisa beli barang di Senen, Pasar Pagi mereka sudah bisa dagang di online. Itu perubahan yang saya lihat dalam 5 tahun terakhir. Pengusaha pribumi ini sebetulnya dia lebih condong kepada kecepatan bukan kepada pendidikan. Jadi kalau kita bekerjasama dengan UMKM, orang Sulit Air itu 1 kita kasih tahu 10 dia sudah ngerti itu termasuk cerdas”
” Program jangka pendek mungkin setiap wilayah direncanakan kita musti punya tanah pemakaman. Sebabnya karena 3 tahun terakhir terjadi peningkatan kematian karena covid, akhirnya pemakaman menjadi sempit. Jadi kami dari DPP SAS dan cabang-cabang seluruh Indonesia target kami masing-masing cabang punya tanah pemakaman”.
” Dan kami barusan saya menyampaikan langsung di respon dari warga kita yang ada tanah di Serang sudah mewakafkan 1000 meter. Mau bikin untuk pemakaman atau kuburan silahkan. Pesan saya kita mesti optimis mengikuti atau menghadapi perubahan. Siap tidak siap itu merupakan suatu tantangan dengan digitanya dunia. Jangan mengeluh dan harus positif terhadap suatu keadaan” ujar Ketum
Lebih lengkapnya YouTube
” Sebelum covid saya punya omset yang cukup baik, kalau sekarang turun 60%. Tapi bagaimana kita mensiasati keuangan kita dalam situasi covid. Harus mencari solusi dan meningkatkan kualitas kerja” , tutupnya (NK/Red)