Halal Bihalal IKASUM Jaya Satukan Diaspora Sumbawa di Jakarta. Acara ini turut dihadiri oleh berbagai paguyuban masyarakat Sumbawa yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Jakarta, Indonesia jurnalis – Ikatan Keluarga Sumbawa (IKASUM) Jakarta Raya dan Jabodetabek menggelar acara Halal Bihalal 1446 H pada Senin, 12 Mei 2025, bertempat di Auditorium Kantor Kemenpora, Jakarta. Mengangkat tema “Sasapo Ate Sasopo Karante Untuk Sumbawa Maju” (Satukan hati dan ucapan untuk Sumbawa Maju), acara berlangsung meriah dengan penuh semangat kekeluargaan.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai paguyuban masyarakat Sumbawa dan tokoh nasional yang berada di Jakarta dan sekitarnya, seperti wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, Himpunan Warga Sumbawa Barat (HWSB), KODESA (Keluarga Ode Saling Asih), Masyarakat Perantau Sumbawa (MARAS), Forum Pengusaha Asal Sumbawa (FPAS), Kerukunan Keluarga Samawa, Tompok Tau Samawa (TTS), FOKMAS NEW (Empang), KAUKUS DIASPORA, SEPAT NYINGANG, INTAN BULAENG, dan TOKAL BERAPE. Selain itu, undangan juga disampaikan kepada perwakilan IKASUM dari Bandung, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Mataram, dan Makassar, serta dihadiri oleh ratusan diaspora Tau Samawa.

Bupati Sumbawa Ir. H. Syarafuddin Jarot, M.P., turut hadir dan menyampaikan apresiasinya terhadap terselenggaranya acara ini.
“Halal bihalal keluarga besar Sumbawa ini adalah yang pertama kali saya hadiri setelah dilantik menjadi Bupati Sumbawa Barat. Alhamdulillah, dengan adanya acara ini, kita bisa menjalin hubungan silaturahmi, apalagi tadi ada Pak Wamen Fahri Hamzah yang hadir. Ini menjadi momen penting untuk membangun sinergi antara tokoh-tokoh nasional asal Sumbawa guna membangun Sumbawa yang lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Ketua IKASUM Jaya, Dr. Lukman Malanuang, dalam sambutannya menjelaskan filosofi dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Sumbawa yang dikenal dengan istilah “Krik Selamat”.
“Pandangan hidup masyarakat Sumbawa sarat nilai-nilai yang disebut Krik Selamat, yaitu limpahan anugerah dan keselamatan dari Allah SWT. Nilai-nilai ini merupakan warisan budaya yang secara turun-temurun dijaga oleh masyarakat lokal Sumbawa,” jelasnya.
Ia memaparkan empat pilar utama pandangan hidup Krik Selamat, yaitu:
1. To’ dan Ila’– mencerminkan optimisme dan rasa malu yang menjadi penuntun moral,