Indonesia Gelap narasi digoreng pembenci pemerintah Kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dengan narasi tersebut hanya memperkeruh suasana di tengah masa transisi
Jakarta, Indonesia jurnalis – Narasi pesimistis bertajuk “Indonesia Gelap” yang belakangan ramai digaungkan di ruang publik dinilai tidak berdiri atas dasar yang objektif. Ketua Umum Pengurus Pusat Tunas Indonesia Raya (PP TIDAR), Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, menyebut narasi tersebut sengaja digoreng oleh kelompok yang tidak menyukai kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
“Menurut saya, narasi Indonesia Gelap adalah sebuah narasi yang memang digelontorkan dan dikompori oleh pihak-pihak yang mungkin tidak suka dengan kepemimpinan dari Bapak Prabowo Subianto,” ujar Rahayu Saraswati.
Ia menilai, penggunaan narasi tersebut hanya memperkeruh suasana di tengah masa transisi pemerintahan yang sedang fokus membangun fondasi pembangunan jangka panjang.
Saraswati yang akrab disapa Sara mengajak generasi muda untuk tetap berpikir kritis namun rasional, serta tidak mudah termakan provokasi yang tidak produktif bagi kemajuan bangsa.
Sara menyadari bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang saat ini tengah diimplementasikan pemerintah memang menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian kalangan. Namun, ia menegaskan bahwa kebijakan itu ditujukan untuk menutup berbagai kebocoran anggaran yang selama ini menggerogoti efektivitas program pemerintah.
“Apalagi dengan efisiensi anggaran yang begitu besarnya, tapi itu untuk apa? Menutup adanya kebocoran yang selama ini terjadi, yang tidak efisien, dan tidak efektif,” tegasnya.