Sementara itu, dari kalangan akademisi, Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono, Putri Proklamator, menyampaikan materi “Pancasila jalan lurus, sebagaimana pemikiran dari Bung Hatta. Polri didorong sebagai role model perekat bangsa.” Beliau menegaskan peran strategis Polri sebagai panutan dan perekat bangsa. Menurutnya, Polri bukan hanya sekadar penegak hukum, tetapi juga adalah penjaga nilai-nilai moral dan persatuan bangsa.
Prof. Dr. Anhar Gonggong, M.A. sebagai narasumber dari Sejarawan Nasional berbicara tentang sejarah kebangsaan dan akar kebhayangkaraan, menelusuri Peran Polri dalam Perjalanan Bangsa. Anhar menyinggung esensi pancasila, kejujuran melawan korupsi. Polisi harus menjadi salah satu unsur terpenting negara.
Masukan konstruktif juga datang dari peserta tamu. Kushartono, yang bertindak sebagai penanggap, memberikan saran bahwa solusi mendasar terhadap berbagai persoalan bangsa bukanlah saling mengkritik atau menghujat, melainkan melalui introspeksi diri masing-masing. Ia bahkan menganjurkan “tobat nasional” dengan kembali kepada jati diri bangsa yang sejati.
Di sesi penutup, Dr. Supardi Hamid, M.Si., Komisioner Kompolnas, menyampaikan materi “Penguatan Jati Diri Polri: Tantangan Institusional dan Agenda Strategis.” Beliau menekankan bahwa upaya penguatan karakter anggota Polri harus diiringi dengan tata kelola kelembagaan yang transparan dan berkeadilan, sebagai wujud reformasi SDM yang utuh.
Seminar yang diikuti secara langsung oleh 250 anggota Polri dari Mabes Polri dan Polda jajaran se-Indonesia, juga dilaksanakan secara daring, berfokus pada internalisasi nilai-nilai spiritual, intelektual dan kultural dalam membentuk SDM Polri yang profesional, humanis, berkarakter kuat dan dipercaya publik.
“Tujuan utama kegiatan seminar ini adalah meningkatkan pemahaman anggota tentang jati diri bangsa, menginternalisasi model “Sadar Berkarakter” dalam tugas sehari-hari, membangun komitmen kolektif dan pada akhirnya, mewujudkan Polri yang responsif, berkarakter kuat serta meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi.” Tutup Anwar.**
(Ls)