“Film ini berhasil menyentuh sisi emosional tanpa menghilangkan pesan utamanya: bahwa kita semua punya peran dalam melawan radikalisme,” katanya.
Kapolda juga mengajak seluruh pihak, termasuk keluarga dan institusi pendidikan, untuk menjaga anak-anak dari paparan paham kekerasan.
“Jaga keluarga kita, anak-anak kita, agar tidak terpapar paham-paham kekerasan. Terorisme seringkali masuk lewat celah yang tidak kita duga,” tegasnya.
Di akhir pemutaran film, suasana haru menyelimuti studio saat tokoh Olivia digambarkan tewas dalam ledakan bom yang ditanam di bawah panggung tempat ia bernyanyi.
Film garapan Ferry Fei ini dianggap mampu membangun kesadaran publik tentang pentingnya deteksi dini dan peran bersama dalam mencegah aksi teror.
“Semoga film ini menjadi bahan renungan dan pemicu semangat kita semua untuk terus menjaga keamanan dan kedamaian di negeri ini,” tutup Kapolda.**
(NK)