Perwakilan Kementerian Perindustrian, Sungkono, yang mewakili Tunggul Wicaksono menyikapi apa yang di sampaikan ketua umum IPERINDO dan Bambang Haryo, ia menyatakan bahwa IPERINDO merupakan mitra strategis pemerintah dalam mendorong pertumbuhan industri galangan kapal di Indonesia.
“Tanpa industri galangan kapal yang kuat, konektivitas transportasi laut tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kami terus berupaya menerbitkan regulasi yang mendukung pertumbuhan industri ini,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa kapasitas industri galangan kapal di Indonesia saat ini mampu membangun kapal baru hingga 1 juta Tonase Bobot Mati (DWT) per tahun dan mereparasi kapal hingga 12 juta DWT per tahun. Dengan adanya dukungan kebijakan dari pemerintah, diharapkan kapasitas ini dapat terus meningkat sehingga industri galangan kapal nasional semakin berdaya saing.
“Dengan sinergi antara pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, kita bisa memperkuat industri ini dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia,” pungkasnya.**
(Ls)