Sementara itu, Kadensus 88 Irjen Pol Sentot Prasetyo menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk upaya preemtif Polri. “Jika dulu Densus 88 fokus mengejar dan menindak, kini kami juga hadir dalam pembinaan. Melalui kerjasama dengan Kementan, kami sudah melaksanakan tiga jenis pelatihan, termasuk inseminasi buatan dan formulator pakan ternak. Harapannya, ilmu ini benar-benar bermanfaat dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai tambahan, Prof. Joniarto Parung, Ph.D., Direktur Ubaya Training Center, menyampaikan materi mengenai pentingnya rantai pasok dalam menjaga ketersediaan, keamanan, dan harga produk peternakan yang terjangkau. Ia menekankan perlunya penguatan koperasi, penggunaan transportasi berpendingin, dan kolaborasi antar-pihak untuk membangun rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan.
Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat, menyanyikan lagu Bagimu Negeri, doa penutup, serta ramah tamah.
(Darmawansyah)