BPS juga menyajikan data mengenai proporsi dan profil kelas menengah dari tahun 2022 hingga 2024. Pada tahun 2024, proporsi kelas menengah meningkat menjadi 17,13% dari total populasi, atau sekitar 47,15 juta orang. Ini menunjukkan kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Angka kemiskinan pada tahun 2024 juga tercatat sebesar 9,03%, berkurang dari tahun-tahun sebelumnya.
Amalia menambahkan bahwa rata-rata pengeluaran per kapita untuk kelas menengah mengalami peningkatan dari Rp2,36 juta pada tahun 2019 menjadi Rp3,35 juta pada tahun 2024. Jumlah anggota rumah tangga untuk kelompok kelas menengah rata-rata 3,1 orang. Konsumsi kelas menengah dan mereka yang menuju kelas menengah mencakup sekitar 66% dari total masyarakat, dengan kontribusi konsumsi mereka mencapai 81-82% dari total konsumsi masyarakat.
Profil konsumsi kelas menengah menunjukkan pola pengeluaran yang bervariasi, dengan 41,67% dari pengeluaran mereka untuk makanan dan 28,5% untuk perumahan. Kelas menengah juga mengalokasikan sekitar 8% untuk barang dan jasa lainnya serta 3,66% untuk pendidikan.
Dengan adanya Covid 19 terjadi penurunan kelas menengah, dari efek Covid 19 yang begitu panjang. Dalam paparannya di harapkan BSP dengan data statistik dan Fakta Metodologi menjadikan data BSP sebagai tolak ukur sumber informasi yang di percaya.**
(Ls)