Ledakan Pemusnahan Amunisi yang sudah kadaluarsa di Garut tewaskan 13 Orang termasuk 9 warga Sipil.
” Kejadian sedang dalam proses investigasi,” kata Kepala Staf Angkatan Darat
Garut, Indonesia jurnalis – Kegiatan rutin pemusnahan amunisi militer yang seharusnya berlangsung aman berubah menjadi tragedi. Sebanyak 13 orang dilaporkan tewas dalam ledakan hebat yang terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa.
Insiden maut ini terjadi saat personel TNI tengah melakukan pemusnahan bahan peledak yang sudah tidak layak pakai. Namun, sebuah ledakan besar tiba-tiba terjadi, mengakibatkan empat anggota TNI dan sembilan warga sipil kehilangan nyawa.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, membenarkan adanya peristiwa tragis tersebut. Namun, ia belum bisa membeberkan secara rinci penyebab ledakan maupun identitas seluruh korban. “Kejadian sedang dalam proses investigasi,” ujarnya singkat, seperti dikutip dari CNN Indonesia.
Keterangan serupa juga disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan. Ia menjelaskan bahwa informasi awal diperoleh dari intelijen Kodim Garut dan saat ini Kapolres Garut telah bergerak menuju lokasi untuk melakukan peninjauan langsung.
Para korban telah dievakuasi ke RSUD Pameungpeuk untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sementara itu, tim gabungan dari TNI dan Polri masih melakukan penyisiran di lokasi untuk mengumpulkan keterangan dari saksi mata dan memastikan situasi aman.
Kejadian ini menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan terkait prosedur keamanan dalam proses pemusnahan amunisi, terlebih lagi lokasi kejadian diketahui berdekatan dengan permukiman warga.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam pernyataan resminya merilis daftar korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Berikut ini nama-nama yang telah teridentifikasi:
Anggota TNI:
1. Kolonel Antonius Hermawan
2. Mayor Anda Rohanda
3. Kopda Eri Dwi Priambodo
4. Pratu Aprio Setiawan