“Saya kutuk keras pernyataan kalian wahai LBH Jakarta yang menyebut kami sebagai bangsa preman. Itu tidak benar, sekali lagi kami tegaskan kami bangsa Indonesia Timur menyatakan siapapun berhak menyampaikan pendapat persoalan bangsa di muka umum tapi tolong hargai masa tenang setelah pemilu. Biarkan KPU dan Bawaslu bekerja tenang untuk memproses hasil Pemilu,” katanya.
Faisal juga meminta agar LBH Jakarta segera membuat video klarifikasi permintaan maaf atas pernyataannya yang menyatakan pihaknya sebagai kumpulan aktifis preman.
“Kalau LBH Jakarta tidak meminta maaf kepada kami masyarakat bangsa Indonesia Timur 1×24 jam maka jangan salahkan kami jika pada hari Jumat tanggal 23 Pebruari untuk datang kemari untuk mengepung dan bertindak anarkis disini,” ucapnya.
“Kami tegaskan sekali lagi bahwa kami ini adalah aktifis dan intelektual murni jadi tolong jangan sebut kami sebagai bangsa preman. Kami adalah bangsa yang diasingkan dan disingkirkan di negara kami berhak mendapat keadilan dan kesetaraan di negara ini. Melalui aksi demontrasi ini kami sampaikan kepada saudara-saudara kami baik di Jakarta dan di Indonesia Timur sana bahwa kami tegaskan bahwa kami adalah aktifis dan intelektual yang beradab dan taat azas kepada aturan dan konstitusi,” tuturnya.
Selain berorasi, aksi demonstrasi massa Forum Masyarakat Pemuda Mahasiswa Timur juga membentangkan spanduk yang bertuliskan “Stop Rasisme Lawan Rasisme” dan “LBH Katanya LSM HAM Tapi Kog Rasis !!”.
“Kami minta agar aparat kepolisian segera menangkap para aktor intelektual yang menghembuskan isu rasisme dan berniat berbuat kerusuhan dan keonaran di Republik ini. Jangan sampai LBH Jakarta ini ditunggangi dan ngotot oleh pihak lain untuk membuat keributan di negeri ini,” kata Mahmud lagi.
“Negara harus tegas kepada oknum-oknum yang mencoba memprovokasi dan mengadu domba anak bangsa. Bahwa pernyataan mereka yang mengatakan bahwa orang Indonesia yang berambut keriting, berkulit hitam itu adalah preman jelas pernyataan provokatif. Jadi jika ada kelompok-kelompok yang yang membawa narasi pemakzulan, pemilu curang, rasisme dan lain-lain kepada bapak-bapak Kepolisian tolong segera tangkap dan ciduk mereka,” pungkasnya.**