JAKARTA, Inspirasi Jurnalis – Beberapa hari ini dalam kondisi PPKM Darurat banyak beberapa pejabat kita yang menggumbar statement di masyarakat dan juga membikin panik ataupun membikin resah terhadap masyarakat yang pertama pada hari jumat kemarin seperti Menteri Kordinator Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan atau Menko PMK sudah mengatakan bahwa PPKM Darurat dalam rapat terbatas atau ratas di perpanjang. Sementara baru tanggal 16 juli 2021 PPKM Darurat masih berakhir tanggal 20 Juli 2021 ini masih perlu banyak kajian, perlu banyak evaluasi, apakah PPKM Darurat periode 3 Juli sampai 20 Juli 2021 ini ada tingkat keberhasilannya atau tidak, ini sangat di sayangkan statement-statement ini yang sudah dikeluarkan di masyarakat. Membuat suatu kegaduhan di semua lini, banyak daerah yang mulai resah dengan statement-statement ini,”Ujar Mas Aryo.
Yang kedua juga statement tentang Darurat Militer ini juga sangat di sayangkan bahasa tentang Darurat Militer ini sangat berbeda dengan penanganan Pandemi ini. Penggunaan atas istilah tersebut tidak tepat karena menggunakan pendekatan yang berbeda dengan yang dibutuhkan dalam mengatasi Pandemi Covid-19. Beliau mengatakan bahwa Darurat Militer dalam menangani Pandemi ini, penggunaan diksi Militer sangat berbahaya karena akan mengartikan seluruh kondisi dan keadaan yang terjadi saat ini akan dikendalikan oleh TNI. Mau tidak mau ini juga menyinggung institusi seolah-olah TNI menguasai dalam kondisi seperti ini. Kalau nanti di nyatakan Darurat Militer seluruh kondisi dan keadaan dikendalikan oleh TNI. Tolong Pejabat-Pejabat sangat berhati-hati lah dalam berstatement untuk masyarakat, polemik ini sangat berbahaya bisa di tumpangi, bisa di obok-obok oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Kalimat Darurat Militer sangat berbahaya didalam penanganan Pandemi ini,”Jelas Mas Aryo