Tahun ini proses PPDB 2025 SMKN dan SMPN di Tangerang Selatan diharapkan dapat berjalan lebih transparan dan adil, tanpa intervensi atau titipan dari pihak tertentu seperti RT, RW, Dewan, ormas, maupun oknum dinas pendidikan yang merugikan bagi calon siswa yang dekat sekolah dengan alasan keterbatasan kuota seperti PPDB 2024.
Ini pun terjadi di SMKN 2 Tangsel Kecamatan Pondok Aren, pada bulan juli 2024, Kelurahan Jurang Mangu Barat, seorang siswi yang mendaftar di SMKN 2 Tangsel tidak lolos dalam pendaftaran online padahal hanya kendala belum balik nama kartu keluarga. Padahal calon siswa tersebut lulus di sekolah SDN Jurang Mangu Timur. Anak tersebut menangis karena tidak lolos daftar online karena menurutnya SMKN 2 adalah sekolah favoritnya dan ingin masuk jurusan Akuntansi.
Kepala Sekolah SMKN 2 Tangsel (Abs) merekomendasikan dan membantu calon siswa tersebut untuk hadir pada Jumat pagi untuk mengambil formulir, Namun, ketika orang tua murid dan anaknya hadir esoknya pada Jumat, 12 Juli 2024, pukul 7 pagi, nama anak tersebut tidak ada dalam daftar ulang, kata orang tua calon siswa. Ini sangat berbeda pada saat di konfirmasi.
Karena saat di konfirmasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten yang menurut Kepala sekolah bisa di bantu karena domisili dekat dari sekolah dan lulusan SD negeri jurang Mangu Timur dan bukan faktor kartu keluarga yang beda dominasi.
Pada PPDB tahun ajaran 2025 di harapkan Seleksi masuk sekolah SMPN dan SMKN negeri melalui jalur online harusnya benar-benar mempertimbangkan kondisi calon wali murid, termasuk faktor ekonomi, jarak tempat tinggal, serta prestasi akademik calon siswa dan menampilkan alasan yang tepat di daftar Online sehingga tidak di manfaatkan celah oleh oknum yang hanya mengambil keuntungan pribadi.**
(Red/Nurkholis)
