Forum FKPT sebagai jejaring BNPT di daerah telah menjadi mitra strategis sejak 2012, dengan mengedepankan pendekatan kultural dan lokalitas dalam mendekati kelompok-kelompok rentan terhadap radikalisme dan terorisme.
Isi Rakernas: Evaluasi, Penyelarasan, dan Inovasi Rakernas FKPT Ke-XII tidak hanya menjadi forum seremonial, melainkan forum strategis untuk:
- Memutakhirkan pemahaman para pengurus terhadap dinamika terorisme terkini;
- Mengevaluasi efektivitas pelaksanaan program kerja tahun sebelumnya;
- Menyusun program kerja tahun 2025 yang adaptif dan berbasis data.
Agenda Strategis & Partisipasi Lintas Sektor
Setiap bidang dalam FKPT Agama, Sosial dan Budaya, Media, Hukum dan Humas, Pemuda dan Pendidikan, Perempuan dan Anak, hingga Pengkajian dan Penelitian mendiskusikan isu sektoral yang relevan dengan konteks lokal masing-masing provinsi. Mereka diberi ruang menyampaikan tantangan lapangan serta merancang solusi berbasis lintas kolaborasi.
Salah satu sorotan utama adalah pembahasan Indeks Potensi Radikalisme (IPR) dan Indeks Risiko Terorisme (IRT) yang digunakan BNPT untuk membaca tren Risiko dan merancang kebijakan berbasis data.
Dalam pembukaan Rakernas yang digelar pada Rabu, 23 April 2025, Kepala BNPT Komjen Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., secara resmi melantik pengurus FKPT masa bakti 2025–2027 dan menyampaikan pidato kunci yang menegaskan pentingnya strategi nasional kontra-radikalisasi yang adaptif dan berbasis kearifan lokal.Rangkaian kegiatan Rakernas mencakup:
- Dialog pertukaran gagasan dan Rapat Komisi, membahas isu-isu aktual radikalisme dan strategi responsif di lapangan;
- Pemutakhiran data dan evaluasi program, termasuk indeks potensi radikalisme dan risiko terorisme 2025;
- Diskusi lintas bidang melibatkan tokoh agama, budayawan, akademisi, media, psikolog anak, serta musisi dan seniman;
- Penetapan program kerja FKPT tahun anggaran 2025 untuk implementasi
terukur dan akuntabel di seluruh daerah. Rakernas ini turut menghadirkan narasumber utama dari internal BNPT dan mitra lintas sektor, antara lain: Sekretaris Utama BNPT Bangbang Surono, Ak., M.M., Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Sudaryanto, S.E., M.Han., Brigjen Pol. Tejo Wijanarko, S.I.K..
Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris, M.A., hingga para praktisi nasional dari Agama, Sosial dan Budaya, Media, Hukum dan Humas, Pemuda dan Pendidikan, Perempuan dan Anak, hingga Pengkajian dan Penelitian.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum konsolidasi dan perumusan strategi nasional pencegahan terorisme, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi kebangsaan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam menciptakan Indonesia yang aman, damai, dan tangguh menghadapi segala bentuk ancaman radikalisme.**
(Report Ls)