“Demikian juga dengan anak-anak, secara psikologis harus diberikan pendidikan keagamaan. Oleh karenanya, kita bangun itu dari pembelajaran agama di TPA, di daerah rawan,” ungkapnya.
Hari pertama pembukaan TPA diikuti oleh 50 anak, sedang pengajarnya adalah dua orang anggota dari Yonarhanud 11/WBY Praka Andik Sugiharto dan Praka Imam Husynaini serta di bantu oleh ibu-ibu majelis taklim Negeri Hitu.
“Hari pertama dibuka sangat menggembirakan, anak-anak di sekitar Negeri Hitu begitu antusias. Ini menunjukan, anak-anak sudah mulai bangkit untuk bersama-sama membangun keagamaan sesuai kemampuannya,” ungkapnya.
Letkol Rendra menambah, dalam beberapa waktu ke depan akan diupayakan berbagai kegiatan bagi anak-anak yang sifatnya lebih mengedukasi sekaligus meningkatkan kembali kemauan untuk belajar.
“Insya Allah, secara bersama-sama kita akan bangun daerah ini seperti kampung sendiri, sehingga sembari menunggu kesiapan satgas, mereka nantinya telah mengerti keagamaan,” pungkasnya.
Sementara itu, Praka Andik Sugiharto dan Praka Imam Husynaini yang menjadi pengajar mengungkapkan rasa senangnya dapat mengajar agama kepada anak-anak.
“Bersama mereka, seperti bersama keluarga sendiri. Anak-anak sangat antusias untuk belajar agama, demikian juga ibu-ibu dari majelis taklim juga begitu perhatian terhadap pembelajaran agama bagi mereka,” ungkapnya. (Dispenad)