Selanjutnya, mantan ketua HIPMI Bengkulu itu memperkirakan bahwa penggunaan Kompor Induksi akan berpengaruh pada pengeluaran masyarakat terhadap konsumsi energi listrik. Dampaknya juga di akan cukup luas, hingga mempengaruhi daya beli masyarakat.
“Kami meminta agar pembagian kompor induksi tidak diikuti dengan pemaksaan alih daya listrik 450-900 VA milik mayoritas masyarakat. Kami juga berharap pemerintah dan PLN hanya menerapkan kebijakan ini kepada segmen tertentu, tidak kepada semua masyarakat pengguna listrik”, tutupnya.
Diketahui, PT PLN (Persero) menargetkan penggunaan kompor induksi atau kompor listrik di tahun 2024 mencapai 8,5 juta. Pengguna kompor listrik akan semakin bertambah pada tahun 2030 mencapai 18,2 juta rumah tangga. Sementara, untuk menggunakan kompor listrik dibutuhkan daya sebesar 2.200 watt.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana menuturkan pemerintah bakal memberikan paket kompor listrik secara gratis kepada 300 ribu rumah tangga yang menjadi sasaran tahun ini.