INSPIRASI JURNALIS.COM , Bali – Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat telah diberlakukan sejak 3 Juli, hingga kini masih terus berlangsung, namun dengan adanya penurunan masyarakat yang terpapar, maka pemerintah telah menurunkan level PPKM bagi sebagian daerah.
Dalam kondisi seperti ini, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dituntut inovatif dan kreatif. Mereka diminta tidak berdiam diri dan mengeluh, tapi harus semangat dalam menjalankan bisnisnya
PPKM bertujuan untuk menekan laju perkembangan Covid-19 yang telah menerpa berbagai sector usaha. Untuk itu dengan adanya PPKM tidak mengurangi kreativitas masyarakat.
Intan Aprillia Minten Kraft tokoh kelahiran Gunung Kidul ini tetap optimis sejak pandemic menerjang negeri ini hingga dinyatakan sebagai wabah pandemic.
Banyak perusahaan mengurangi produktivitasnya, bahkan tak sedikit yang kolep karena tidak mampu membayar tenaga kerja dan berkurangnya permintaan pasar.
Ditengah PPKM, Intan tetap optimis, bahkan lewat pengembangan usaha minuman Kesehatan yang terbuat dari bahan rempah-rempah (minuman herbal), ia terus melakukan inovasi dan kreativitas hingga produk yang tengah dibesutnya itu mulai dikenal dan diminati oleh masyarakat luas.
Optimisme Intan akan penerimaan masyarakat terhadap produk olahannya terlihat dari minat masyarakat yang terus meningkat. Terlebih karena komposisi yang terkandung dalam setiap kemasan minuman herbal buatannya tersebut, memang mengandung berbagai unsur dari herbal yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.