Wapres menilai fasilitas fisik sekolah sudah cukup memadai untuk mendukung kegiatan belajar dan keseharian para siswa, namun tetap akan dilakukan penyempurnaan di beberapa aspek.
“Yang kurang akan segera kami perbaiki terkait fasilitas fisiknya. Yang jelas, murid-murid bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik. Hal penting, mereka harus betah dan patuh pada guru serta pembimbingnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Bintang, salah satu siswi Sekolah Rakyat, menyampaikan rasa harunya karena diberi kesempatan melakukan video call dengan orang tuanya. Ia menuturkan betapa momen singkat itu sangat berarti baginya.
“Senang, karena jarang bisa bicara sama Ibu. Sekarang hanya bisa video call atau berkirim pesan teks, tidak bisa bertemu langsung,” ungkapnya.
Ia pun membagikan harapannya untuk masa depan, yang menjadi motivasi utama menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat.
“Saya berharap setelah lulus dari Sekolah Rakyat, saya bisa kuliah gratis, lulus sebagai sarjana, dan bisa mengangkat derajat orang tua saya. Saya ingin jadi psikolog,” tuturnya.
Wapres meyakini bahwa pendekatan yang humanis dalam penyelenggaraan pendidikan penting untuk dilakukan. Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tempat yang nyaman dalam menuntut ilmu, sehingga tidak hanya meningkatkan kualitas pengetahuan siswa, tetapi juga membentuk karakter dan kepribadian yang tangguh, mandiri, serta berakhlak mulia.**
Surakarta, 18 Juli 2025
(Biro Pers, Media, dan Informasi
Sekretariat Wakil Presiden)