“Juga dengan bantuan riset yang kami berikan kepada peneliti dan akademisi yang hingga saat ini telah mencapai 204.500 dolar AS dan menghasilkan luaran yang sudah juga kami jadikan percontohan di negara-negara AIS lainnya,” imbuhnya
Dalam upaya mendukung perkembangan wirausaha, AIS Forum memberikan dana awal (seed funding) sebesar 185.000 dolar AS kepada berbagai startup untuk mengembangkan solusi inovatif yang dapat diadopsi oleh negara-negara kepulauan lain yang berpartisipasi. Ini adalah langkah penting untuk mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi biru secara global.
“Karena itu, Konferensi Tingkat Tinggi AIS Forum akan dapat meningkatkan kerja sama antarnegara-negara pulau dan kepulauan yang ada di dunia,” ujar Wahib.
Sementara itu, Andreas Dipi Patria, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menegaskan bahwa melalui AIS Forum, Indonesia akan memperkuat peranannya di mata internasional dan memberikan manfaat dalam pertukaran inovasi bagi negara-negara kepulauan. Hal ini sejalan dengan diplomasi Indonesia yang berfokus pada kerja sama nyata dan inklusif bagi seluruh masyarakat di pulau-pulau dan kepulauan yang sangat bergantung pada sumber daya laut.
“Ini merupakan bagian dari diplomasi Indonesia melalui pendekatan kerja sama secara nyata dan inklusif bagi seluruh masyarakat pulau dan kepulauan yang hidupnya tidak bisa dilepaskan dari laut,” jelas Andreas.
AIS Forum terus menjadi pemimpin dalam mendukung pertumbuhan ekonomi biru dan mempromosikan keberlanjutan di negara-negara kepulauan, dengan harapan bahwa kerja sama antara negara-negara ini akan semakin meningkat di masa depan.**