NEWS  

Aksi Demo GMBI yang Anarkis di Mapolda Jabar, Inilah Pernyataan Anton Charliyan

IMG 20220128 WA0150

mantan Kadiv Humas Polri ini mengatakan bahwa hal itu sangat Tidak Ethis, dan sudah merupakan tindak pelecehan terhadap lambang suatu institusi “Apabila akan diproses hukum silahkan jangan ragu karena setiap perbuatan itu harus dipertanggungjawabkan.

Saya tidak akan membela siapapun yg salah, sekalipun di Komunitas yg sekarang masih aktif saya bina, termasuk anggota GMBI , baik itu yang menghina lambang Institusi, yg melakukan pengrusakan apalagi yang menggunakan narkoba sesuai hasil tes urine pasca Aksi, karena pengunaan Obat & Narkoba sebetulnya merupakan Pantangan Keras yg Masih tercatat di AD ART GMBI .” katanya, di jaman nya jangan kan pakai Narkoba, Hanya ketahuan Minum minuman keras aja, bisa langsung di cabut Ke anggota,anya, Saya hadir di GMBI saat itu kan, agar GMBI bisa menjadi wadah kader para pemuda pemudi yg Cinta Tanah air, Bersih dari Miras dan Narkoba serta mampu memperjuangkan Hak masyarakat kecil yg teraniaya baik secara moril maupun materil.


Anton Charliyan sangat menyayangkan sekali tindakan-tindakan oknum GMBI ini, karena tidak selaras dengan slogan GMBI “NKRI HARGA MATI, MERAH PUTIH DI DADAKU” Dengan adanya kejadian kemarin, Merusak Aset Negara , dan bahkan melawan Polisi sebagai Alat Negara, sama saja dengan Melawan Negara, padahal salah satu misi GMBI Justru Jaga NKRI, Anton dari dulu yg turut mendidik di setiap pelatihan agar para anggota punya rasa Soliditas yg tinggi , kompak , Militan, pantang menyerah, Berani dan tidak mengenal rasa takut.. Tapi maaf bukan untuk merusak dan melawan Aparat, katanya, sehingga dengan adanya kejadian di polda jabar tersebut sangat tidak sesuai dengan slogan yg selama ini sering di teriakan para anggota GMBI.

Baca Juga  KONTRIBUSI NYATA WARGA PERADILAN TERHADAP KECERDASAN BANGSA

Aksi Demo GMBI yang Anarkis
Anton Charliyan menegaskan,
untuk itu pihak Polda Jabar tidak perlu ragu untuk bertindak terhadap siapapun, oknum anggota ormas mana pun yang bersalah. Apalagi ybs sejak tahun 2018, Sudah tidak lagi menjadi Dewan Pembina GMBI. “ Sekali lagi saya tegaskan, sejak tahun 2018 yang lalu, saya bukan lagi sebagai Dewan Pembina GMBI. Silahkan di konfirmasi ke DPP GMBI, bukan saya mau menghindar dari tanggung jawab, tidak ada kamusnya Saya untuk bersikap demikian, dulu ketika GMBI ada bentrok dengan FPI, saya disudutkan sebagai Pembina, Saya Akui memang saat itu saya sebagai pembina tidak pernah saya ngeles atau menutupinya apapun juga Resikonya, , kalau saya bilang Iya sebagai Pembina, pasti saya akan mengiyakan  kalau Tidak, akan saya katakan Tidak, Namun apapun juga ceritanya secara pribadi walaupun saya sudah berada diluar garis dan sudah bukan sebagai Anggota dan Pembina lagi, tapi pernah turut serta membentuk mewarnai kader – kader  militan GMBI, dan kemudian sekarang terjadi penyimpangan yg cukup memprihatinkan , secara moril sebagai Pribadi dan sbg Mantan Pembina, tidak ada salahnya saya sampaikan permohonan maaf  yg sebesar – besarnya kepada semua fihak, khususnya kepada  Institusi Polri – Polda Jabar dimana dulu tempat saya mengabdi . Jadikan peristiwa ini sebagai bahan intropeksi diri khususnya bagi GMBI dan pelajaran untuk ormas lainya, agar tidak terulang kembali” pungkasnya.( Red)

 

 

Redaksi
Author: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

" Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini "