Anugerah LSF 2025, Penghargaan Tinggi Pemajuan Film Nasional, dengan mengusung tema “Suar Ragam Layar untuk Indonesia
Jakarta, Indonesia jurnalis – 13 Agustus 2025, Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) akan menggelar Anugerah LSF 2025. Ajang yang untuk kelima kalinya digelar ini mengusung tema “Suar Ragam Layar untuk Indonesia”, yang bermakna dari beragam layar yang ada di Tanah Air, LSF berusaha hadir menjadi suar panduan bagi semua.
Tema ini mencerminkan komitmen LSF dalam memandu ekosistem perfilman Indonesia yang beragam agar memiliki arah yang selaras dan ruang yang adil, serta mendorong klasifikasi usia, edukasi sensor mandiri, dan kesadaran terhadap tontonan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan panduan yang baik dan selaras diharapkan akan berkontribusi positif bagi bangsa Indonesia. Untuk itu pun, penamaan dari 18 kategori yang ada di Anugerah LSF 2025 lebih terfokus kepada program prioritas LSF: Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri (GNBSM) yang telah dicanangkan sejak 2021.
Mulai dari Film Bioskop Semua Umur Sensor Mandiri Terbaik hingga Poster Film Sensor Mandiri Terbaik. Selain ada juga empat kategori untuk televisi, seperti Televisi Sensor.

Mandiri Terbaik hingga Televisi Peduli Pendidikan. “Karena 90 persen materi yang disensorkan berasal dari lembaga penyiaran,” jelas Ketua Panitia Anugerah LSF 2025 Gustav Aulia.
Di antara kriteria penilaian yang dilakukan adalah adanya dukungan terhadap proses kerja LSF. Seperti, film tidak melalui proses resensor dan penurunan usia, begitu pula institusi maupun individu yang menginspirasi atau memotivasi masyarakat untuk memilah dan memilih tontonan sesuai penggolongan usia serta menjalankannya secara konsisten.
Ajang ini pun diharapkan menjadi wadah apresiasi bagi insan perfilman dan penyiaran yang telah memberikan kontribusi positif bagi tontonan yang berkualitas, sehat, dan bermartabat. Mengingat Ketua LSF Naswardi menilai, tahun 2024 merupakan tahun terbaik
perfilman nasional sepanjang sejarah, karena untuk pertama kalinya jumlah produksi film nasional melebihi film impor. “Sehingga, LSF perlu memberikan apresiasi dan penghargaan
yang tinggi atas pencapaian dalam pemajuan perfilman nasional melalui Anugerah LSF 2025,” ungkapnya.
Materi yang dinilai berasal dari total 58.415 film dan iklan film sejak Agustus 2023
hingga Desember 2024. Dengan penjurian dilakukan oleh 17 orang anggota LSF dan 20 orang tenaga sensor dari beragam latar belakang yang dibagi menjadi enam kelompok.