
Menurut Jenny, sagu adalah kearifan lokal dan makanan pokok asli Indonesia sejak zaman dahulu kala. Ia mengajak masyarakat untuk melihat sagu sebagai alternatif makanan pokok selain nasi dan gandum. “Sagu adalah makanan berkelanjutan dan nol karbon, tidak memerlukan pupuk atau pestisida, serta menjaga lingkungan. Sangat cocok untuk dikembangkan dari Sabang sampai Merauke,” jelasnya.
Jenny menekankan pentingnya menjaga kelestarian sagu di Papua, tempat bahan baku terbaik berasal. “Tanah Papua masih asri dan bebas polusi, namun kita harus berhati-hati agar lahan sagu tidak digantikan dengan tanaman lain. Sagu memberikan kita ketahanan dan kedaulatan pangan. Mari kita kembangkan dan lestarikan sagu,” serunya.
Rakernas PDIP yang berlangsung selama tiga hari ini diharapkan menjadi momentum bagi para pengurus dan pimpinan partai untuk memberikan perhatian lebih kepada sagu. “PDIP tersebar di seluruh Indonesia, dan saya berharap sagu juga segera tersebar ke seluruh Nusantara. Kami siap membawa sagu ke dunia internasional dan menjadikannya kebanggaan Indonesia, khususnya Papua,” kata Jenny.
Jenny juga menyatakan kesiapan Sagolicious untuk bekerja sama dari hulu ke hilir dalam mengembangkan sagu. “Kami sedang mempersiapkan pembukaan Cabang cabang Sagolicious Cafe & Resto di Jabodetabek dan kota-kota besar lainnya, dan terbuka untuk kerjasama sebagai distributor dan reseller di daerah khususnya untuk produk-produk Varian lebih dr 50 sku dari Sagolicious official Sagolicious caferesto.” Tutup Jenny.**
(Report Lucky S)
(Editor NK)