Ketua Dpd Mio Indonesia Tangerang Selatan Minta BPK Audit Pasar Plasa Ciputat. karena dugaan Korupsi dan Jual Beli Lapak , Gudang serta Kios.
TANGSEL – Pembangunan dan Relokasi Pedagang Pasar Ciputat ke Plaza Ciputat dengan Dana Relokasi berkisar 1.5 m APBD Tahun 2021, diduga adanya korupsi dan jual beli lapak.
Koordinator Pasar Ciputat yang saat ini di jabat Saeful Pedagang merasa resah dengan Keadaan Pasar Plasa Ciputat.
Menurut informasi yang di dapat, mekanisme adannya dugaan Korupsi dan Jual Beli Lapak , Gudang dan Kios Pasar Ciputat di lakukan oleh Saeful, dengan kepentingan kelompok dan pejabat dinas perdagangan Tangsel.

Pasalnya Saeful yang status Kepegawaian bukan Pegawai ASN atau PNS di Dinas Indag dan hanya TKS Tenaga Kerja Sukarela , yang di tunjuk sebagai Koordinator Pasar Kurang Bersosialisasi di masyarkat. Para pedagang minta untuk di ganti koordinator dengan yang baru.
Menurut Pedagang, Kepala Pasar sekarang ini kurang bersosialisasi dengan lingkungan sehingga sering terjadi gesekan dengan masyarakat sekitar, salah satunya dengan organisasi APPSI ( Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia).
Salah satu contoh Baner yang di pasang oleh APPSI dirusak oleh oknum di pasar Ciputat, Saeful pun menangkis tidak tau menahu soal itu.
Ketua Umum Appsi H Elsye Martinely pun geram menyesalkan kejadian itu, ia pun besurat ke walikota Tangsel dan Disperindag, Kapolres serta Danramil, karena merasa tidak di hargai oleh pemerintah kota tangsel, dimana yang selama ini menjadi kontrol untuk mengawasi harga di pasar – pasar tradisional.
Saat di hubungi Ketua Mio Tangsel , Saeful membantah adanya jual beli lapak dan kios pasar ciputat.