Sebagai bagian dari kegiatan ini, AFTECH mengadakan sesi diskusi panel yang dipandu oleh Nabilla Prita Fiandini selaku Assistant Manager MicroSave Consulting (MSc) Indonesia dan menghadirkan narasumber yang memilik kompetensi di bidangnya, antara lain Direktur Utama, Komunal Sejahtera Indonesia (KSI), Kendrick Winoto yang menyampaikan bahwa digitalisasi dan agregasi produk deposito pada BPR dilakukan untuk menjawab tantangan keterbatasan akses dan transparansi di sektor keuangan mikro.
Inisiatif ini bertujuan memperluas inklusi keuangan dengan memudahkan masyarakat mengakses produk deposito secara digital. Direktur Utama BPR Artatama, Murni Pandiangan menyoroti bahwa BPR memiliki potensi besar dalam mendukung inklusi keuangan yang senada dengan perubahan perilaku nasabah menuju digital mendorong jasa keuangan untuk menyesuaikan proses internal dan berkolaborasi dengan platform seperti PAJK dalam memperluas jangkauan untuk meningkatkan distribusi produk keuangan serta mendukung inklusi keuangan di daerah-daerah terpencil.
Di sisi lain, Certified Financial Planner, Ibu Lolita Setyawati, CFP, RIFA, QWP menyebutkkan bahwa tantangan terbesar masih ada pada literasi keuangan dan kebiasaan pengelolaan dana yang belum merata serta akses teknologi yang belum sepenuhnya inklusif. Perencana keuangan menegaskan untuk terus mendorong pelindungan konsumen sekaligus meningkatkan edukasi agar pengguna dapat membuat keputusan finansial cerdas dan aman.
Fintech Talk ini menjadi wadah komunikasi dalam mengidentifikasi peluang dan risiko dari pemanfataan PAJK di sektor keuangan sehingga diskusi yang dilakukan mencakup berbagai aspek pendorong dalam mendukung adopsi dan pemanfaatan PAJK di sektor keuangan, serta menjadi bagian dari upaya kolaboratif antara regulator, industri, asosiasi dan masyarakat dalam mewujudkan sistem keuangan yang lebih inklusif, sesuai dengan target inklusi keuangan pemerintah sebesar 90% pada tahun 2029.
AFTECH berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif yang mengedepankan prinsip keamanan dan kemudahan untuk mendorong inklusi, pelindungan konsumen, dan pemanfaatan teknologi secara bertanggung jawab.**
(NK)