Menteri Perumahan Hadiri Sosialisasi KUR Perumahan di Jakarta, REI Soroti Kendala di NTT

Menteri Perumahan Hadiri Sosialisasi KUR Perumahan di Jakarta, REI Soroti Kendala di NTT
Photo Tengah: Dessy Ninef, Sekretaris DPD REI NTT, bersama pengurus
Menteri Perumahan Hadiri Sosialisasi KUR Perumahan di Jakarta, REI Soroti Kendala di NTT yaitu keterbatasan lahan murah yang berdampak langsung pada harga jual rumah.

Jakarta, Indonesia jurnalis – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menghadiri acara Sosialisasi Kredit Program Perumahan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bekerja sama dengan sejumlah bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan. Kegiatan ini juga didukung oleh Realestat Indonesia (REI) dan berlangsung di Ballroom 1, Sheraton Grand Jakarta.

Dalam acara tersebut, hadir pula Dessy Ninef, Sekretaris DPD REI NTT, yang memaparkan berbagai tantangan dalam penyaluran program perumahan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Menurut Dessy, salah satu kendala utama di NTT adalah keterbatasan lahan murah yang berdampak langsung pada harga jual rumah. Ia menyebutkan bahwa harga rumah FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) di NTT saat ini berada di angka Rp185 juta, namun belum dapat dipastikan apakah harga ini akan tetap atau naik ke depannya.

“Kalau sampai harga naik, tentu akan berdampak besar, apalagi material bangunan banyak yang harus didatangkan dari luar NTT, sehingga biayanya makin tinggi,” jelas Dessy.

Dessy juga mengungkapkan bahwa dari 20 calon debitur yang mengajukan kredit perumahan, hanya sekitar dua orang yang lolos seleksi. Salah satu penyebabnya adalah keterlibatan masyarakat dalam pinjaman online (pinjol) yang mengganggu kelayakan mereka di mata perbankan.

“Kondisi ini bukan hanya terjadi di NTT, tapi hampir di semua daerah. Kami berharap ada perhatian khusus dari pemerintah, misalnya dengan memberikan kelonggaran bagi masyarakat yang hanya punya satu atau dua pinjaman agar tetap bisa mengakses pembiayaan rumah,” ujarnya.

Redaksi
Author: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

" Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini "