Lebih lanjut Arif menyampaikan, ada empat indikator yang menjadi tolok ukur dalam moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan adaptif terhadap tradisi lokal.
“Jika keempat indikator ini bernilai tinggi, maka dipastikan bahwa moderasi beragama di wilayah tersebut sudah baik namun bukan berarti sudah aman,” ucapnya.
“Sebab, jika salah satu indikator di atas tidak diimplementasikan dengan baik, maka bukan tidak mungkin akan terjadi ketidakharmonisan yang kemudian bermuara pada intoleransi, ini bisa terjadi,” sambung Arif.
Tidak lupa, Arif mengajak segenap masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan moderasi beragama guna menangkal intoleransi demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama saat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.
Syekh Uthman bin Farooq yang memiliki semangat berdakwah sejak berusia belia ini, adalah warga negara Afghanistan yang lahir di Islamabad, Pakistan.
Saat masih kecil, dia bermigrasi dengan orang tuanya ke Inggris, dan kemudian menetap di AS.
Ketika itu, walaupun di usianya yang masih sangat muda, dia sudah getol dalam mendakwahkan Islam, dan aktif mempelopori upaya untuk mengorganisir pemuda muslim dan menggerakkan kegiatan Islam.**
Kajian Dialog Agama Bersama Imam dan Khatib Masjid Ar-Ribbat San Diego California Syekh Uthman bin Farooq.