“Kami minta Zulmansyah untuk tegas. Kalau HCB masih terus bermanuver, batalkan saja kesepakatan rekonsiliasi itu. Kita harus memprotes keras kehadiran HCB yang jelas-jelas melanggar semangat kesepakatan,” kata Saibansah.
Menurutnya, perjanjian rekonsiliasi memang tidak merinci larangan terhadap aktivitas sepihak, namun substansinya adalah membangun kebersamaan menuju satu kongres pemersatu, bukan memperkuat dualisme lewat pelantikan-pelantikan terpisah.
Kesepakatan Jakarta yang diteken awal Mei lalu merupakan tonggak penting upaya meredakan konflik internal yang telah memecah PWI selama lebih dari satu tahun.
Kongres Persatuan direncanakan digelar pada akhir Agustus mendatang, dengan SC dan OC independen yang bertugas menyatukan proses.
Namun, dinamika terakhir menunjukkan bahwa luka organisasi belum sepenuhnya sembuh. Di tengah proses penyatuan yang masih rapuh, kehadiran figur sentral dari salah satu kubu dinilai sebagai bentuk pelanggaran etika bersama.**
(Editor NK)