Program “Satu Desa Satu Sarjana” terbuka bagi putra-putri terbaik desa yang memiliki semangat melanjutkan pendidikan tinggi dan membangun daerah asalnya.
Calon peserta merupakan lulusan SMA/MA/SMK sederajat dalam tiga tahun terakhir (2024, 2025, 2026), berdomisili di desa setempat, serta memperoleh rekomendasi resmi dari Kepala Desa atau Lurah sebagai bentuk dukungan lingkungan.
Peserta juga diharapkan memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan studi dan berperan aktif dalam pembangunan desa setelah lulus. Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman resmi STIT Tanggamus atau dengan datang langsung ke kampus. Seluruh pendaftar akan mengikuti seleksi administrasi dan wawancara sebagai bagian dari proses penjaringan calon penerima program.
Pendaftaran program “Satu Desa Satu Sarjana” resmi dibuka mulai November hingga Juli 2026. Selama periode tersebut, calon peserta dapat mendaftar secara online maupun datang langsung ke Kampus STIT Tanggamus.
STIT Tanggamus juga menyiapkan layanan informasi dan pendampingan bagi masyarakat desa yang membutuhkan bantuan selama proses pendaftaran. Informasi lengkap mengenai alur pendaftaran, persyaratan, serta jadwal seleksi dapat diakses melalui website resmi kampus atau dengan menghubungi kontak yang tersedia.
STIT Tanggamus mengajak pemerintah desa, tokoh masyarakat, dunia usaha, dan para pemangku kepentingan untuk turut mendukung dan berkolaborasi menyukseskan program ini.
“Gerakan ini bukan sekadar membuka pintu kuliah. Ini adalah upaya membangun peradaban dari desa, untuk Indonesia,” tegas Dini Pepilina.
Dengan tagline “Dari Desa untuk Indonesia”, STIT Tanggamus optimistis program “Satu Desa Satu Sarjana” akan menjadi langkah awal lahirnya generasi muda desa yang cerdas, mandiri, dan siap menggerakkan pembangunan bangsa.
Report Wilkapri
