“Sejak era Bung Karno, sudah ingin memindahkan ibu kota dari Jakara ke Kalimantan. Era Soeharto juga sudah ada wacana memindahkan ibu kota ke Jonggol. Di era Habibie dan SBY juga sempat ada wacana serupa. Baru di era Presiden Jokowi ini terjadi. Dengan Ide besarnya, agar pemerataan pembangunan bisa dinikmati seluruh rakyat Indonesia. Mengingat Kaltim ini berada di tengah-tengah wilayah Indonesia, dengan daya dukungnya yang juga baik,” katanya.
Untuk itulah, Mahyudin meminta kepada semua pihak untuk mendukung pemindahan ibu kota ini. Mengingat ide pemindahan ibu kota ini menurutnya sangat mulia, dan demi kebaikan masa depan bangsa dan negara Indonesia. Namun, IKN Nusantara harus dibangun untuk jangka panjang, karena menurut Mahyudin, proyek ini akan tercatat dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia.
“Kita harus support Pak Presiden bersama-sama, jangan biarkan presiden pasang badan sendiri, karena pemindahan IKN ini adalah ide mulia. Namun, kita tidak ingin membangun yang sifatnya hanya untuk esok hari atau lima tahun ke depan, kita ingin membangun untuk beribu-ribu tahun mendatang. Ini adalah proyek monumental yang akan tercatat dalam sejarah peradaban bangsa Indonesia. Kita berharap, semoga pembangunan IKN ini berjalan dengan lancar,”katanya.
Dalam kunjungan kerja Pimpinan DPD RI itu, turut hadir Wakil Menter (Wamen) ATR/waka BPN Surya Tjandra, Wamen KLHK Alue Dohong, dan beberapa anggota DPD asal dapil Kalimantan, antara lain Marthin Billa, Hasan Basri, Zainal Arifin, Ajbar, Andri Singkarru, dan Fernando Sinaga.(red)
Siaran Pers Resmi,Wakil Ketua DPD RIDr.H.Mahyudin,ST.,MM