Beredar isu bahwa beberapa anak pejabat tinggi, termasuk aparat keamanan dan tokoh elite Yogyakarta, terlibat dalam kasus ini. Diduga, para pemuda yang kerap berkendara malam hari dengan mobil mewah merupakan bagian dari kalangan tersebut.
Jenderal Hoegeng bahkan sempat melaporkan perkembangan penyelidikan kepada Presiden Soeharto, berharap ada dukungan. Namun, Soeharto justru menyerahkan kasus ini ke Tim Pemeriksa Pusat/Kopkamtib, yang mengindikasikan adanya tekanan politik.
Setelah hampir dua tahun berjalan, sepuluh orang akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Namun publik mempertanyakan keputusan ini, karena para tersangka hanya terdiri dari penjual sate dan beberapa mahasiswa—bukan mereka yang diduga berasal dari kalangan elite.
Sidang pengadilan pun memperlihatkan banyak kejanggalan. Jaksa menyebut bahwa pemerkosaan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Klaten. Sebaliknya, Sum tetap bersikeras bahwa ia diperkosa oleh empat orang di dalam mobil. Akhirnya, dua orang dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun enam bulan.
Meski putusan telah dijatuhkan, masyarakat masih mempertanyakan kebenaran di balik kasus ini. Siapakah sebenarnya para pelaku pemerkosaan Sum Kuning? Sampai hari ini, kasus tersebut tetap menjadi misteri yang belum terpecahkan.**
(Source INJ)