OPINI  

Media Pro Pemerintah, Headline Cinta Konflik dan Rasa Takut

Media Pro Pemerintah, Headline cinta konflik dan Rasa Takut. Cerita sensasional bagus buat click tapi buruk bust kepercayaan
Ilustrasi AI Indonesia jurnalis

Indonesia memang lain. Berharap seperti Amerika tapi kartel obat bius, Hamas, dan Boko Haram tidak dikategorikan sebagai teroris grup. Ingin jadi seperti Jepang. Tapi cara hidupnya seperti Afganistan.

Engga mau niru sesuatu yang baik dari negara lain. Harga diri tinggi. Lain daripada yang lain. Deng Xiao Ping datang ke Singapore (noktah merah di atas peta) untuk belajar manage ekonomi.

Ada tiga opsi respon pemerintah mengatasi kejahatan media. Pertama, bredel toxic media. Konsekuensinya bisa boomerang. Media Pro Barat bisa mengumpulkan simpati.

Kedua, Hancurkan UU Pers. Masa ada satu profesi nyebar hate speech, hoax, fitnah, dan character assasination mala dilindungi UU Negara. Di mana adilnya.

Ketiga, bikin sebanyak mungki media pro pemerintah. Sekarang hampir semua media Anti Pemerintah. Ga ada balances. Media Pro Pemerintah harus Obyektif, independent, basic fakta, science base, & utmost goowill. Sehingga menjadi sumber informasi yang valid.

Pemerintah Prabowo-Gibran harus fokus menyelesaikan 1 program. Sambil menyelesaikan program lain secara bertahap. Jadi “Indonesia Baru” bisa dirasakan. Public trust semakin solid. Program penting itu adalah menangkap semua koruptor jahat.**

by Zeng Wei Jian

Editor NK

Redaksi
Author: Redaksi

Baca Juga  Stop Represi Aktifis Kriminalisasi Jaksa Agung Dan Pimpinan KPK Demi Selamatkan Oknum Menteri Korup

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

" Anda tidak dapat menyalin konten halaman ini "