Kongres Nasional SBSI, Agustunus : Bahas Isu Tenaga Kerja Asing di Kalimantan Utara dan menyoroti keterlibatan aparat negara dalam pengamanan kawasan industri
Indonesia jurnalis, Jakarta – Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) menggelar Kongres Nasional di sebuah hotel kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, pada Rabu (23/4/2024). Acara ini dihadiri oleh seluruh pengurus SBSI se-Indonesia, termasuk Ketua Umum SBSI Johannes Dartha Pakpahan, S.H., M.A., Sekretaris Jenderal Hendrik Hutagalung, S.M., serta Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli.
Koordinator Wilayah SBSI Kalimantan Utara, Agustunus, usai acara menuturkan kepada media bahwa kongres ini merupakan agenda rutin empat tahunan yang dihadiri oleh seluruh perwakilan SBSI dari berbagai wilayah di Indonesia. Agenda utama kongres adalah membahas koordinasi kepengurusan, program kerja, serta pembentukan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
Agustunus juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi buruh di Kalimantan Utara, khususnya terkait dengan keberadaan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Kabupaten Bulungan. Ia menyoroti keterlibatan investor asing, terutama dari Tiongkok, yang menurutnya kurang memberi ruang bagi pekerja lokal.
“Yang jadi masalah adalah pengawasan terhadap tenaga kerja asing. Kadang-kadang yang datang bukan tenaga ahli, tapi buruh kasar. Kami sebagai koordinator wilayah mempertanyakan apakah benar mereka diseleksi sesuai regulasi. Kalau memang mereka buruh kasar, seharusnya ada pendampingan, agar pekerja lokal juga bisa terlibat,” jelasnya.
Ia menyayangkan minimnya kontribusi kawasan industri terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. “Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari kawasan industri itu hanya berkisar 2%. Tidak pernah berubah. Seharusnya kalau masyarakat lokal dilibatkan, daya beli akan meningkat dan uang berputar di daerah tersebut,” tambah Agustunus.