Menggugat Dampak Korupsi Antara Pemiskinan Koruptor dan Pendidikan Moral Generasi Muda. Hidupkan kembali Museum Nasional setiap akhir pekan, tepatnya setiap Sabtu dan Minggu dengan menampilkan para koruptor.
Indonesia jurnalis – Korupsi menjadi kejahatan luar biasa (extraordinary crime) yang dampaknya sangat luas, tidak hanya merugikan negara secara finansial, tetapi juga merusak moral bangsa. Indonesia Corruption Watch (ICW) sempat menyampaikan sikap terkait penanganan pelaku korupsi di tubuh Pertamina. Menurut ICW, daripada menghukum mati, lebih efektif jika pelaku korupsi dimiskinkan sebagai bentuk efek jera.
Namun penulis melihat, wacana pemiskinan koruptor jika di terapkan juga akan menyisakan pertanyaan penting. Pelaku akan mencari cara lain bagaimana jika harta hasil korupsi itu sudah dialihkan atau dititipkan kepada orang lain, bahkan disimpan di luar negeri seperti di Bank Swiss?
Tantangan inilah yang harus diantisipasi aparat penegak hukum, agar proses pelacakan dan penyitaan aset koruptor benar-benar maksimal dan transparan.
Sebagai bentuk edukasi dan peringatan moral bagi masyarakat, penulis memberikan saran dan gagasan agar para koruptor dipajang di Museum Nasional setiap akhir pekan, tepatnya setiap Sabtu dan Minggu. Di museum tersebut, siswa, siswi sekolah menengah atas hingga mahasiswa dapat melihat langsung sosok para pelaku korupsi yang telah memalukan diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya bahkan di miskinkan asetnya seperti apa yang di sampaikan ICW.
Konsep ini diharapkan mampu memberikan efek psikologis dan moral yang kuat, sekaligus menjadi pengingat nyata bagi generasi muda tentang betapa hinanya perilaku korupsi. Dengan melihat langsung konsekuensi sosial yang diterima para koruptor, diharapkan lahir kesadaran kolektif untuk menjauhi perbuatan tercela tersebut jadi generasi muda kedepannya.