Media Pro Pemerintah, Headline cinta konflik dan Rasa Takut. Cerita sensasional bagus buat click tapi buruk bust kepercayaan
Indonesia jurnalis – Media belah semua negara demokrasi & semi diktator. Media, polarisasi domestik, & intervensi asing menghancurkan Libya, mesir, Suria, dsb. Tahun 2023, Fox News jadi referensi 60% Republican. Sedangkan 50% Democrat nonton CNN.
Pola menghancurkan Indonesia pun sama. Amerika modalin media memperkuat bias. Memenjarakan rakyat di information silos.
Polarisasi comes straight from the media. Headline cinta konflik & rasa takut. Cerita sensasional bagus buat click tapi buruk bust kepercayaan. Media outlets mestinya memprioritaskan fairness dari sensationalism.
Something’s got to change. Ga quick fix. Tapi kita perlu melakukan sesuatu jika ingin stronger democracy dan little less drama.
Habitus konsumsi selective media menciptakan echo chambers di mana kita hanya mau dengar apa yang sudah kita yakinin.
Media berkontribusi menciptakan worst-case scenario–genocides and mass human rights abuses. Contohnya Holocaust, Rwanda, Bosnia, dan Mei 98. Saat dikontrol kartel liberal, extrimis, or powermongers
Media Antek Amerika; dehumanizing pemerintah. Klaim Prabowo-Gibran, RUU TNI, dan semua program pemerintah sedang menghancurkan Indonesia.
Mesin propaganda Nazi rilis strategi “mind-bombing” via radio, film, posters dan media pers. Bertubi-tubi seperti badai.
Mirip dengan kelakuan TEMPO dan media lain yang dimodalin George Soros. Setelah RUU TNI disyahkan, mereka sebar slogan “Welcome Junta Militer”. Ndasssmu…!!