Indonet Ungkap Kinerja 2024 dan Rencana Strategis 2025. laba bersih tercatat turun 8,28% menjadi Rp232,30 miliar dari Rp253,27 miliar pada tahun sebelumnya.
Jakarta, Indonesia jurnalis – PT Indointernet Tbk (Indonet), salah satu penyedia infrastruktur digital terkemuka di Indonesia dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, memaparkan kinerja keuangan dan operasional tahun 2024 serta arah strategis perusahaan untuk tahun 2025. Paparan ini menegaskan komitmen Indonet terhadap pertumbuhan berkelanjutan, ekspansi strategis, dan inovasi, Selasa (17/6/2025) Amanaia Resto Jakarta.
Pada tahun 2024, Indonet mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 6,99%, mencapai Rp1,02 triliun, naik dari Rp950,41 miliar pada tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar berasal dari segmen pusat data yang menyumbang Rp444,10 miliar, meningkat 20,52% dibandingkan tahun 2023 sebesar Rp368,48 miliar. Selain itu, layanan konektivitas dan cloud turut memperkuat posisi perusahaan dengan masing-masing mencatatkan kontribusi sebesar Rp228,99 miliar dan Rp368,15 miliar.
Meski pendapatan menunjukkan tren positif, laba bersih tercatat turun 8,28% menjadi Rp232,30 miliar dari Rp253,27 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan investasi dalam infrastruktur dan pengembangan layanan baru sebagai bagian dari strategi ekspansi jangka panjang perusahaan. Namun demikian, EBITDA berhasil tumbuh 8,35% menjadi Rp426,11 miliar, mencerminkan kekuatan fundamental dan efisiensi operasional Indonet.
“Kami sedang berada dalam fase pertumbuhan transformatif,” ujar Andy Rigoli, CEO Indonet. “Meskipun laba bersih kami mencerminkan dampak jangka pendek dari investasi strategis, kinerja pendapatan dan EBITDA yang kuat menunjukkan arah dan visi kami yang tepat. Kami yakin investasi ini akan memberikan hasil yang signifikan di masa mendatang.”
Pencapaian Utama 2024
Sepanjang 2024, Indonet mencatat sejumlah capaian penting, antara lain:
1. EDGE1, pusat data pertama Indonet di pusat kota Jakarta, resmi beroperasi dengan seluruh kapasitas telah dikontrak oleh pelanggan utama di sektor cloud, jaringan, dan kecerdasan buatan (AI).
2. EDGE2, pusat data kedua di lokasi strategis yang sama, mulai beroperasi pada Juni 2024 dan telah berhasil mengamankan 40% kapasitas terkontrak, melampaui ekspektasi awal.
