Dul Muluk dan Dul Malik”: Mengangkat Cerita Rakyat Sumatera Selatan ke Layar Lebar. “Saya punya visi dan misi untuk mengangkat cerita rakyat Indonesia ke layar lebar” kata Yakup Chandra Lui, selaku Eksekutif Produser
Jakarta, Indonesia jurnalis.com – Film “Dul Muluk dan Dul Malik,” sebuah film yang berbahasa Sumatera Selatan, siap menghiasi layar lebar mulai 12 September 2024. Disutradarai oleh Aditya Gumay, film ini dibintangi oleh para bintang besar Film Indonesia, termasuk Anwar Fuady, Meriam Bellina, Bagas Ran, Roy Marten, dan Atik Kanser, serta melibatkan aktor dan aktris lokal dari Palembang.
Film Indonesia ini mengusung genre horor dengan sentuhan komedi khas Sumatera Selatan, yang diyakini akan mampu menghibur penonton di seluruh Indonesia.
Dalam sebuah wawancara eksklusif Media Indonesia jurnalis di Lui’s Kitchen, Jalan Sedayu City, Kelapa Gading, Jakarta Timur, Ir. Yakup Chandra Lui, selaku Eksekutif Produser, mengungkapkan alasan di balik ketertarikannya untuk memproduksi film ini. “Saya punya visi dan misi untuk mengangkat cerita rakyat Indonesia ke layar lebar. Indonesia kaya akan cerita rakyat, tetapi sayangnya belum banyak yang diadaptasi menjadi film. ‘Dul Muluk dan Dul Malik’ menjadi film layar lebar pertama yang mengangkat 20 tokoh dari Sumatera Selatan,” ujarnya.
Ir. Yakup juga mengungkapkan bahwa produksi ini merupakan bagian dari kontrak tiga film dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Setelah “Dul Muluk dan Dul Malik,” akan menyusul dua film lainnya yang mengangkat cerita lokal, yaitu “Adik Gawe” dan “Wong Kito Galo.” Selain itu, Ir. Yakup juga berencana untuk memproduksi film kolosal tentang Pahlawan Nasional, Panglima Sudirman.
Ir. Yakup menambahkan, “Kami juga sedang menggarap proyek film internasional yang bekerja sama dengan Romania. Film ini akan menggabungkan cerita Dracula dengan hantu-hantu dari Indonesia, dan kami berharap dapat memberikan sesuatu yang unik dan menarik.”