Doa dan Tahlil di Kedutaan Iran Mengenang Wafatnya Presiden Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Amir Abdullahian disebut sebagai kolega yang jujur dan pekerja keras oleh Dubes. Dubes juga menyatakan bahwa Abdullahian memiliki pandangan yang baik tentang Indonesia.
Jakarta, Indonesia jurnalis.com – Di Kedutaan Iran Jalan Madiun 1 Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2024), Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi menggelar tahlil dan doa bersama untuk mengenang Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Menlu Husain Amir Abdullahian dalam sebuah kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur pada Minggu (19/5/2024).
Tampak hadir kolega, Diaspora dan para sahabat Kedutaan Iran sambil membawa poster Raisi.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan pembacaan surat Yasin secara bersama-sama, kemudian diakhiri dengan doa untuk para syuhada.
Mohammad Boroujerdi menyampaikan, Menteri Luar Negeri Amir Abdullahian disebut sebagai kolega yang jujur dan pekerja keras, Abdullahian juga memiliki pandangan yang baik tentang Indonesia.
“Almarhum Amir Abdullahian pernah mengatakan kepada saya bahwa anda beruntung bertugas di negara seperti Indonesia,” ungkap Dubes.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan diaspora Iran yang hadir untuk mendoakan para pemimpin mereka.
Masih di tempat yang sama di kedutaan Iran , Agus Abu Bakar Arsal Al Habsyi kolega kedutaan Iran yang juga seorang ulama. dalam kesempatan itu menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya Presiden Raisi, yang menurutnya memiliki reputasi luar biasa dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara Arab.
“Meninggalnya Presiden Iran Ebrahim Raisi adalah kehilangan bersama yang dirasakan umat Islam, khususnya bangsa Iran. Beliau memiliki reputasi luar biasa. Di masa kepemimpinannya, banyak hal yang disumbangkan, khususnya terhadap Palestina, dan upayanya untuk memperbaiki hubungan dengan negara-negara Arab, termasuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi, adalah langkah strategis yang luar biasa,” ujar Agus Abu Bakar.
Agus juga menekankan pentingnya persatuan umat Islam dalam menghadapi kezaliman. “Gerakan umat Islam harus bersatu karena musuh Islam di Al-Qur’an adalah kezaliman. Siapa pun yang tertindas harus diperjuangkan, dan yang zalim jelas adalah Israel,” tegasnya.