Praktik Bisnis di Balik PANDI Dari Nirlaba ke Profit, kemkominfo seolah olah menjadi subordinat yang harus tunduk pada mereka.
Jakarta, Indonesia jurnalis – Kabinet merah putih Prabowo Gibran yang menunjuk Meutiya Hafidz menjadi Menteri Komunikasi dan Informasi yang sekarang menjadi Menteri Komunikasi dan Digital punya pekerjaan besar.
Di kutip dari @partaisosmed , Pernah berpikir kenapa domain dotcom bisa lebih murah dari domain Indonesia? Dalam thread ini kami akan bongkar praktek bisnis terselubung dibalik lembaga nirlaba yg bernama PANDI dan orang – orang dibaliknya.
Karena punya wewenang yang besar dan tidak terkontrol mereka makin menjadi. PANDI yang katanya perkumpulan nirlaba itu lalu bikin anak perusahaan yang profit oriented! Namanya PT Aidi Digital Global. PT ADG ini modal dan aset – asetnya berasal dari PANDI tentu saja.
PANDI adalah perkumpulan nirlaba yg ditunjuk oleh @kemkominfo sebagai registry nama domain id, termasuk domain tingkat dua seperti co.id, ac.id, go.id, mil.id, dll.
Keserakahan tidak mengenal kata cukup. Setelah bikin anak perusahaan yg profit oriented, ternyata belakangan ini para pengelolanya ingin mengakuisisi alias mencaplok anak perusahaan tersebut untuk dijadikan bisnis pribadi mereka.
Ini bukti undangan rapat PT Indonesia Berdaulat Digital (IdBD) dalam rangka mengakuisi saham ADG. Sekedar info Direktur PT IdBD adalah ketua PANDI sendiri, John Sihar Simanjuntak.